Yuk Belajar Hemat! Berikut ini 3 Tips Mengatur Keuangan setelah Lebaran

Reporter: Eka |

Editor: Syariah m |

Selasa , 08 Apr 2025 - 11:48

Yuk Belajar Hemat! Berikut ini 3 Tips Mengatur Keuangan setelah Lebaran-Poto ilustrasi-

yuk belajar hemat! berikut ini 3 tips mengatur keuangan setelah lebaran                             
radarbengkulu - momen idul fitri biasanya disertai pengeluaran besar dan tak terduga yang melampaui anggaran. 
tentunya ini akan berdampak pada kondisi keuangan untuk bulan-bulan mendatang. 
 
mengutip dari laman prfmnews.id, dosen dari fakultas ekonomi dan manajemen (fem) ipb university, dr. wita juwita ermawati memberikan kiat tentang cara mengatur keuangan dan menabung pasca lebaran. 
baca juga:inilah tips cerdas mudik pasca lebaran dengan mobil listrik, bikin perjalanan jauh aman dan lancar
ia menganjurkan setiap orang untuk meninjau kondisi keuangan saat ini dan menghitung keseluruhan pengeluaran. 
 
"penting untuk memeriksa apakah ada pos keuangan yang terpengaruh, tabungan yang terpakai, atau bahkan uang yang muncul," ujarnya.
 
“menabung setelah lebaran sangat penting untuk memulihkan keadaan keuangan dan mengingat kembali tujuan finansial kita,” tambahnya. 
 
jika menabung tidak mengganggu pengeluaran rutin setelah lebaran, berikut tiga tips yang dianjurkan oleh wita. 
 
pengidentifikasian kebutuhan rutin dan tidak rutin 
lakukan pengidentifikasian kebutuhan harian yang rutin serta kebutuhan non-rutin untuk jangka pendek, menengah, dan panjang. 
 
misalnya seperti pengeluaran untuk pendidikan anak, biaya kesehatan, dan biaya berlibur. 
 
setiap kebutuhan perlu diprioritaskan berdasarkan tingkat urgensinya, serta disesuaikan dengan kapasitas pendapatan. 
 
tentukan sasaran keuangan 
tentukan target keuangan untuk masa depan seperti dana pernikahan, ibadah, atau investasi. 
 
menabung dengan cukup sangat penting dimiliki untuk mencegah utang, terutama untuk keperluan darurat. 
 
terapkan pola 50-30-20 untuk menjaga keseimbangan antara menabung dan pengeluaran, 
ikuti metode 50-30-20 yang membagi 50 persen pendapatan untuk kebutuhan utama, 30 persen untuk keinginan atau angsuran utang, dan 20 persen untuk simpanan.