OJK akan Perkuat Stabilitas Sektor Keuangan

Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, hasil tinjauan Moody's adalah bukti bahwa kebijakan yang kita jalankan secara konsisten mampu menjaga stabilitas di tengah dinamika global. -Istimewa---

RADAR BENGKULU, JAKARTA -- Hasil tinjauan berkala Moody's Investors Service (Moody's) yang menyatakan bahwa kesesuaian Sovereign Credit Rating (SCR) Republik Indonesia pada level Baa2 dengan outlook stabil sukses mendapatkan respon dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Indonesia.

Seperti dikutip dari laman disway.id, menurut Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, hasil tinjauan Moody's adalah bukti bahwa kebijakan yang kita jalankan secara konsisten mampu menjaga stabilitas di tengah dinamika global.

“Kami berharap hasil tinjauan berkala Moody's ini semakin meningkatkan kepercayaan investor terhadap prospek ekonomi Indonesia,” ucap Mahendra kepada Disway, pada Sabtu 22 Maret 2025.

Mahendra juga menyoroti bahwa Moody's juga menekankan bahwa penguatan pendapatan negara, fleksibilitas fiskal, serta pendalaman pasar keuangan merupakan faktor kunci yang dapat mendukung peningkatan peringkat kredit Indonesia di masa mendatang.

BACA JUGA:Ayo Siap-Siap, Pendaftaran Beasiswa Indonesia Bangkit Kementerian Agama 2025 Segera Dibuka

BACA JUGA:Mudik Lebih Awal, KAI Hadirkan Promo Diskon Tiket hingga 25% Untuk Perjalanan 7-17 Maret 2025

“Keberlanjutan kebijakan dalam meningkatkan daya saing sektor manufaktur dan komoditas juga dinilai memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi serta peningkatan pendapatan nasional yang lebih tinggi dan berkelanjutan,” ucapnya.

Lebih lanjut dikatakan, untuk terus memperkuat stabilitas sektor keuangan, OJK terus menjalankan program prioritas tahun 2025 yaitu terus memastikan ekosistem jasa keuangan yang sehat, inklusif, dan berdaya saing untuk menopang pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Sejalan dengan upaya pendalaman pasar keuangan, OJK juga senantiasa mengambil kebijakan yang terukur sebagai langkah untuk merespons dinamika pasar terkini.

“Kepercayaan investor dan pasar adalah modal utama kita dalam melangkah ke depan,” tutur Mahendra.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan