Trance Berdarah

Trance Berdarah--

Oleh: Dahlan Iskan

SUDAH lebih dua minggu saya ingin tahu jenis musik ini: psychedelic trance.

Lalu saya coba mendengarkan beberapa di antaranya. Tentu yang masuk 10 besar paling top: sayang saya tidak juga mengerti bagaimana cara menikmatinya.

Misalnya lagu Till the Sky Falls Down itu. Yang dianggap lagu paling hebat sepanjang sejarah. Atau lagu Light the Skies. Mungkin hanya para sufi yang bisa terbawa lagu itu sampai ke alam yang berbeda.

Tentu saya pernah menikmati lagu sufi. Hampir sehari penuh. Di makam Maulana Rumi. Di Konya, pedalaman Tukiye. Tapi sangat berbeda dengan psychedelic trance.

Ternyata di Israel banyak juga penggemar psychedelic trance. Memang bukan yang terbanyak. Penggemar psychedelic trance terbanyak adalah di Eropa Barat, Amerika, Australia dan Afrika Selatan. 

Tapi festival psychedelic trance di Israel ini begitu hebohnya. Berbuntut begitu panjang: sampai Hamas harus diserbu habis-habisan oleh Israel. 

Sampai sekarang perang terhadap Hamas di Gaza itu sudah berlangsung 100 hari. Belum juga ada tanda-tanda akan berakhir.

Kabarnya Israel sudah menemukan lokasi di mana tentaranya disembunyikan di Gaza. Tapi tidak mudah membebaskan mereka. Kalau diserbu para tahanan itu akan ikut mati.

Semua itu bermula dari festival musik psychedelic trance di Israel. Festivalnya ikut gaya Brasil. Mulainya tengah malam. Nonstop. Baru akan berakhir pukul 17.00 keesokan harinya. Total 16 jam.

Karena itu mereka yang ingin ikut hadir harus siap 'menggelandang' sehari semalam.

Pun festival yang di Israel itu. Yang dilaksanakan tanggal 6 malam Oktober lalu. Yang datang sekitar 4.000 orang. Mereka datang dari berbagai kota di Israel. Juga dari berbagai kota di Eropa. 

Banyak penggemar yang membawa tenda. Pun yang dari luar negeri. Mereka membayar setara USD 100. 

Sedang pemusiknya datang dari Inggris, Jerman, dan Israel sendiri.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan