BNPT dan PBNU Sepakat Perkuat Nilai Pancasila Dalam Mencegah Ideologi Radikalisme

BNPT dan PBNU -Ist-


Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) terus memperkuat kolaborasi dalam upaya mencegah radikalisme terorisme melalui penguatan ideologi Pancasila, Demokrasi, dan Hak Asasi Manusia (HAM).

Kepala BNPT, Komjen Pol. Eddy Hartono, S.I.K., M.H., mengatakan bahwa BNPT dan PBNU sepakat untuk terus memperkuat Pancasila sebagai landasan utama dalam mencegah paham-paham radikal yang mengarah pada terorisme, sesuai mandat UU Nomor 5 Tahun 2018.

"Kami akan terus melakukan pencegahan dari hulu, Pancasila ini menjadi dasar untuk mereduksi paham-paham radikal terorisme," jelas Komjen Pol. Eddy Hartono Dalam pertemuan dengan Ketua Umum PBNU di Jakarta pada hari Rabu (18/12).

Mantan Kadensus AT 88 Polri ini juga menyampaikan upaya pencegahan tersebut selaras dengan visi Presiden Republik Indonesia, yang tercermin dalam Asta Cita. Penguatan ideologi Pancasila menjadi dasar untuk mereduksi ancaman radikal terorisme, dengan mempromosikan kerukunan antarumat beragama di Indonesia.

"Dalam rangka melaksanakan implementasi asta cita Presiden Republik Indonesia dengan memperkuat keselarasan hidup antara alam, agama, dan kerukunan umat beragama untuk menuju masyarakat yang adil dan makmur, supaya pencegahan terorisme ini berjalan dengan baik," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum PBNU, KH. Yahya Cholil Staquf, menegaskan bahwa kolaborasi sangat penting untuk mengatasi masalah radikalisasi dan terorisme di lapangan. Dengan sinergi yang semakin erat, diharapkan upaya pencegahan dapat semakin efektif, dengan menjunjung tinggi Pancasila sebagai dasar negara.

"Kerja sama antara BNPT dan PBNU ini sudah menjadi tradisi yang baik untuk menyelesaikan berbagai masalah yang ada di lapangan," ujar KH. Yahya Cholil Staquf.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan