Anda Tidur Menggunakan Kipas Angin? Simak Dampak Negatifnya Ini

Reporter: tim redaksi |

Editor: syariah muhammadin |

Senin , 01 Jan 2024 - 22:21

dampak tidur menggunakan kipas angin-ist-

2. Menimbulkan alergi

Bahayanya tidur dengan menggunakan kipas angin dapat mengedarkan debu, tungau atau serbuk sari tanaman dan alergen lainnya didalam kamar.

Hal ini akan mengakibatkan anda terkena bersin, hidung meler, mata berair, tenggorokan gatal dan gangguan pernapasan.

Alergen juga bisa memperburuk kondisi asma yang anda idap. Oleh sebab itu sebaiknya anda tidur untuk tidak menghidupkan kipas angin.

3. Hipertermia

Kondisi seperti ini terjadi ketika suhu tubuh berada diatas normal yang melampaui 4o derajat celcius.

Dingin yang dihasilkan oleh kipas angin kemungkinan tidak cukup memadai menjaga suhu ruangan tetap rendah.

anda tidur menggunakan kipas angin? simak dampak negatifnya ini                             
radar bengkulu - pada saat tidur anda pasti sering menghidupkan kipas angin suapaya tidak kepanasan dan tidur pun menjadi lebih nyenyak. 
 
kendati untuk memberikan manfaat positif untuk sebagian orang, tidur menggunakan kipas angin  justru berbahaya dan ada 7 dampak negatif bagi anda yang mengidap penyakit alergi dan asma. 
 
selain itu pemicu dari bahaya menggunakan kipas angin ialah dapat mengedarkan partikel-partikel debu maupun  alergen yang bisa menyebabkan iritasi.
 
nah sobat berikut sejumlah masalah yang dapat muncul akibat penggunaan kipas angin.(sumber klik dokter);
baca juga:kolam renang anak-anak, wisata pantai way hawang sudah mulai dibuka
baca juga:ombudsman ri apresiasi sistem pelayanan publik polres mukomuko
1. sulit bernapas
 
tidur menggunakan kipas angin dapat menyebabkan kekurangan oksigen dan berujung pada kematian, ada baiknya anda tidur sebaiknya kamar tidur atau ruangan memiliki ventilasi sehingga dapat memungkinkan pertukaran udara dan masuknya oksigen. 
 
2. menimbulkan alergi
 
bahayanya tidur dengan menggunakan kipas angin dapat mengedarkan debu, tungau atau serbuk sari tanaman dan alergen lainnya didalam kamar.
 
hal ini akan mengakibatkan anda terkena bersin, hidung meler, mata berair, tenggorokan gatal dan gangguan pernapasan. 
 
alergen juga bisa memperburuk kondisi asma yang anda idap. oleh sebab itu sebaiknya anda tidur untuk tidak menghidupkan kipas angin. 
 
3. hipertermia
 
kondisi seperti ini terjadi ketika suhu tubuh berada diatas normal yang melampaui 4o derajat celcius.
baca juga:pemerintah isyaratkan agar ambil langkah investigatif terhadap persoalan bio solar
baca juga:ombudsman ri apresiasi sistem pelayanan publik polres mukomuko
dingin yang dihasilkan oleh kipas angin kemungkinan tidak cukup memadai menjaga suhu ruangan tetap rendah.
 
akibatnya tubuh tidak sanggup beradaptasi dengan cuaca yang ekstrim. 
 
4. membuat tenggorokan dan hidung kering
 
tidur dengan menggunakan kipas angin dapat menyebabkan tenggorokan dan hidung kering, hal ini dapat memicu produksi mukus (lendir) berlebih, sinusitis, nyeri kepala dan hidung mampet. 
 
5. kekurangan cairan
 
dehidrasi sering terjadi ketika nada tidur memakai kipas angin, udara yang dingin dihasilkan kipas angin akan menyerap cairan tubuh, sehingga tubuh dapat melemah dan organ tubuh tidak dapat bekerja dengan baik. 
 
dehidrasi ini menyebabkan anda kehausan sehingga dapat terjaga dimalam hari. 
 
6. mata dan kulit kering
 
tidur memakai kipas angin berbahaya karena dapat membuat mata dan kulit menjadi kering, dan mata akan mudah mengalami iritasi. 
 
kulit kering akibat penggunaan kipas angin akan lebih rentan terinfeksi kuman dan pantogen penyebab penyakit lainnya sheingga kulit anda tampak lebih tua. anda dapat menggunakan pelembab agar kulit anda tidak kering. 
 
7. nyeri otot
 
nyeri otot bisa terjadi karena kebiasaan tidur dengan menggunakan kipas angin.
 
sirkulasi udara yang dingin membuat anda lebih rentan mengalami kontraksi otot. 
 
nah sobat sebaiknya anda perlu mengurangi penggunaan kipas angin jika tidur, sehingga tidak terjadinya timbul penyakit bagi kesehatan tubuh. (radarbengkulu.disway.id)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Radar Bengkulu, Selasa 2 Januari 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan