6 UMKM Lolos Seleksi Setelah Proses Pelatihan & Pendampingan, IMA UMKM Award 2024 Berikan Pengalaman Berbeda
6 UMKM Lolos Seleksi Setelah Proses Pelatihan & Pendampingan, IMA UMKM Award 2024 Berikan Pengalaman Berbeda-Ist-
4. Fishsnack – Wiko Puji Susanto berasal dari Bogor
5. Abang Sayur Organik – Diyah Rahmawati WS berasal dari Malang
6. Cokelatin Indonesia – Irena Farriha Surosoputra berasal dari Tangerang
BACA JUGA:Kementerian Keuangan Adakan UMKM Expo di Kanwil DJPb Provinsi Bengkulu
BACA JUGA:FIFGROUP Gelar Kembali Program Sahabat FINATRA Untuk Mendukung UMKM Indonesia
Presiden IMA Pusat, Suparno Djasmin, mengatakan bahwa UMKM Awards 2024 kali ini didesain berbeda dibandingkan dengan UMKM Awards pada tahun-tahun sebelumnya. “Pada tahun ini, IMA berkomitmen untuk turut memberikan pengembangan bagi peserta UMKM agar pengetahuan dan kemampuan mereka dalam berbisnis meningkat. Pengembangan tersebut diberikan melalui program pelatihan hingga pendampingan bisnis.”
Vice President UMKM IMA Pusat, Erik Hidayat, juga menyampaikan bahwa program pengembangan yang diberikan diharapkan dapat memotivasi para peserta dan menginspirasi UMKM lainnya dalam menjalankan bisnis. “Program pengembangan ini menjadi salah satu cara yang IMA lakukan dalam mengembangkan UMKM di Indonesia. Peserta yang mendapatkan kesempatan tersebut diharapkan termotivasi dan mampu menginspirasi pelaku UMKM lainnya.”
Respon Positif Peserta IMA UMKM Award 2024
Yuliza Zen, yang merupakan salah satu peserta UMKM Awards 2024 dengan brand bisnisnya, yaitu “Desa Wisata Kubu Gadang,” merasa bersyukur bisa terpilih menjadi salah satu dari 20 UMKM yang mendapatkan kesempatan pelatihan dan pengembangan. “Bisnis Desa Wisata Kubu Gadang dijalankan berawal dari misi saya bersama teman-teman untuk memajukan pariwisata desa Kubu Gadang. Dengan misi tersebut, saya mengembangkan sejumlah usaha yang dapat meningkatkan perekonomian desa Kubu Gadang sebagai desa pariwisata,” tutur Yuliza.
Dalam testimoninya, Yuliza menjelaskan bahwa melalui modul pelatihan yang diberikan dalam pelatihan UMKM dari IMA, banyak hal yang mengubah bisnis yang dijalankan. “Dari pelatihan itu, saya memahami bahwa dalam menjalankan bisnis, kita harus berpikir jangka panjang agar bisnis dapat berjalan secara berkelanjutan. Tidak hanya itu, kita juga diajarkan untuk menghadirkan pelayanan yang lebih personal, sehingga dapat memperkuat hubungan dengan pelanggan,” kata Yuliza.
“Dalam memperkenalkan brand kita kepada pelanggan, kita juga harus menggunakan strategi yang tepat sasaran, terutama dengan mengoptimalkan kanal digital, sehingga brand kita dikenal oleh masyarakat secara luas. Selain itu, dengan memahami branding desa pariwisata baik secara produk maupun melalui kanal digital sangat penting untuk memperkenalkan bisnis yang dijalankan kepada khalayak,” tutur Yuliza.