Mengenal Es Dawet Pikul, Minuman Tradisional dengan Cita Rasa Manis dan Segar Khas Boyolali Kini Mulai Redup

Reporter: eka purnama |

Editor: syariah m |

Kamis , 14 Nov 2024 - 05:39

Mengenal Es Dawet Pikul, Minuman Tradisional dengan Cita Rasa Manis dan Segar Khas Boyolali Kini Mulai Redup-Ist-

mengenal es dawet pikul, minuman tradisional dengan cita rasa manis dan segar khas boyolali kini mulai redup                             
radarbengkulu.bacakoran.co - dawet pikul merupakan salah satu jajanan khas jawa tengah, boyolali. 
minuman segar ini berasal dari desa dibal, ngemplak, boyolali.
saat ini, tidak mudah untuk menemukan kedai dawet pikul di dibal, boyolali. 
seiring berjalannya waktu, jumlah penjual dawet pikul mulai redup.
melansir dari sumber solopos, dasno adalah penjual dawet pikul asal dibal, yang sebelumnya dikenal masyarakat sebagai penjual dawet pikul. 
baca juga:manfaat air niro, minuman tradisional khas minangkabau yang dapat meningkatkan stamina tubuh
baca juga:selain enak, ternyata ini manfaat es cincau, minuman tradisional yang tetap populer dikalangan masyarakat
baca juga:7 manfaat air rebusan daun sirsak, minuman tradisional yang banyak mengandung efek positif bagi kesehatan 
disebut penjual dawet pikul karena mereka menancapkan dawet pikul di galah bambu dan memikulnya di pundak, berkeliling dari satu desa ke desa lain.
 
dasno mengatakan bahwa ia telah berjualan dawet sejak tahun 1970. 
 
satu porsi dawet berisi tepung cendol, santan dan gula sebagai pemanis, dan dicampur dengan irisan nangka, dawet seharga rp3.000 ini dibuat lebih segar dengan menambahkan es.
 
dasno mengaku pernah berjualan dawet di daerah dibal, ngemplak, boyolali, stadion sriwedari solo dan bahkan di alun-alun solo.
 
“di kampung saya, ada delapan orang yang berjualan dawet. dulu, bisa sampai 25 orang yang menyeberangi sungai pepe menuju solo. bahkan ada yang sampai ke desa-desa tetangga”. jelasnya. 
saat ini, hanya ada dua penjual es dawet pikul di dibal. dasno pun tidak pergi jauh untuk berjualan dawet. dasno berjualan dawet di pinggir jalan yang ramai setiap hari sekitar pukul 9 pagi.
“masih ada yang menggunakan sepeda motor dan gerobak untuk berjualan dawet. tapi hanya beberapa orang saja yang memikul dawet”. tutupnya.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran RADAR BENGKULU, KAMIS`14 NOVEMBER 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan