Jenang Siwalan, Jajanan Tradisional dari Tuban, Selain Nikmat juga Memiliki Cita Rasa yang Khas

Reporter: Eka purnama |

Editor: Syariah m |

Rabu , 13 Nov 2024 - 09:10

Jenang Siwalan, Jajanan Tradisional dari Tuban, Selain Nikmat juga Memiliki Cita Rasa yang Khas-Ist-

jenang siwalan, jajanan tradisional dari tuban, selain nikmat juga memiliki cita rasa yang khas                             
 
radarbengkulu.bacakoran.co - di tengah menjamurnya jajanan modern yang mengandung banyak bahan kimia, sepasang suami istri di tuban tetap melestarikan dan melanjutkan pembuatan jajanan tradisional, jenang siwalan.
 
terbuat dari buah siwalan, jenang ini memiliki cita rasa yang unik karena terbuat dari bahan-bahan alami.
baca juga:cobain turuk bintul, jajanan tardisional khas jepara menawarkan rasa legit dan gurih
baca juga:wajib coba! berikut ini 5 jajanan tradisional kini hadir dengan kreasi baru yang lebih kekinian dan menarik
mengutip dari sumber jtv.com, mereka adalah hadi suminto dan anip munadiroh, pasangan suami istri yang tinggal di daerah kirin, desa gedong gombo, kecamatan sumandinh, kabupaten tuban. 
 
setiap pagi, mereka mengupas siwalan dan mengambil buahnya untuk diolah menjadi jajanan tradisional bernama jenang siwalan.
 
jenang siwalan buatan hadi suminto memiliki cita rasa yang unik karena diolah dan dimasak secara alami, tanpa menggunakan bahan pengawet.
 
jenang siwalan dari hadi suminto memiliki cita rasa yang unik karena diolah secara alami dan dimasak tanpa bahan pengawet.
 
untuk membuat jenang siwalan, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengupas buah siwaran yang baru dipetik. 
 
setelah kulitnya terkelupas, buah siwalan yang mirip dengan kolan kalin ini dibersihkan dan dimasukkan ke dalam blender.
bahan-bahan jenang yang bertekstur halus dan lembut kemudian direbus dengan api kecil agar tidak gosong. 
 
setelah beberapa menit, gula pasir dan gula merah siwalan ditambahkan dan bahan jenan yang awalnya berwarna putih berubah menjadi cokelat kecoklatan.
 
setelah matang, jenang didiamkan sejenak sebelum dimasukkan ke dalam plastik pembungkus kecil berbentuk persegi panjang.
 
 jenang siwalan kemudian dimasukkan ke dalam pembungkus berbentuk besek yang terbuat dari daun pohon siwalan.
 
menurut hadi suminto, proyek jenang siwalan ini dimulai pada masa pandemi covid-19 di tahun 2020. memanfaatkan lingkungan sekitar yang banyak ditumbuhi pohon siwalan, hadi bereksperimen membuat jenang siwalan.
 
“awalnya saat covid, karena sulit mencari pekerjaan. akhirnya saya membuat jenang ini. karena di sini pusatnya siwalan,” katanya.
 
hadi menjual jenang siwalan dalam dua kemasan: kemasan kecil berisi 20 butir dijual seharga rp 20 ribu. sedangkan kemasan yang lebih besar berisi 50 butir dijual dengan harga rp 40.000.
 
“alhamdulillah, penjualan kami bulan ini mencapai rp 9 juta. semoga terus bertambah', ujar pria berusia 42 tahun ini.
 
jenang siwalan di tuban dijual di toko-toko oleh-oleh dan tempat wisata di tuban. hadi juga menjual produknya secara online melalui media sosial. 
rasa jajanan tradisional yang manis dan bebas pengawet ini sering dibeli sebagai oleh-oleh.
 
“kalau ke rumah mertua, saya biasanya beli oleh-oleh di sini. saya suka karena bahan-bahannya alami,” ujar kiswati, salah satu pembeli.
 
selain di pasar lokal, jajanan tradisional ini juga dijual di arab saudi dan hong kong.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran RADAR BENGKULU, MINGGU 24 NOVEMBER 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan