Misalnya, bagi masyarakat di Bukittinggi dan sekitarnya, jajanan ini dikenal dengan nama kue bika.
Selain itu, beberapa tempat lain juga mengenal jajanan ini dengan sebutan kue baka, merujuk pada proses pembuatannya yang 'dibakar' atau dipanggang.
Meskipun namanya berbeda, bentuk dari setiap kue kering daerah pada umumnya sama. Selain itu, bahan dasar yang digunakan untuk membuat kue-kue tradisional ini juga tidak jauh berbeda.
Menurut ahlinya pada dasarnya, kue singgang terbuat dari tepung beras. Tepung beras ini kemudian dicampur dengan beberapa bahan seperti garam, vanili, kuning telur, dan margarin untuk membuat adonan.
Adonan kemudian dibentuk dan dibungkus dengan daun walu. Adonan kue Singgang kemudian dipanggang hingga matang.
Proses pemanggangan ini menjadi salah satu ciri khas Kue Singgang. Jika biasanya cara memanggangnya menggunakan api di bawah kompor, berbeda dengan Kue Singgang.
Kue Singgang ini dipanggang di dua sisi sekaligus selama proses pembuatannya. Hal ini untuk memastikan bahwa adonan tidak perlu dibalik lagi dan matang secara merata.
Selain itu, serabut kelapa juga digunakan dalam proses pemanggangan. Hal ini dimaksudkan untuk menambah cita rasa jajanan tradisional khas Sumatera Barat ini.