radarbengkulu.bacakoran.co - Kendati Dinas Pertanian dan Peternakan Seluma mengklaim tidak ditemukannya Penyakit Ngorok atau Septicaemia Epizootica (SE) yang menyerang ternak sapi di Seluma. Kendati demikian, para peternak sapi diminta waspada sejak dini.
Penyakit ngorok pada sapi disebabkan oleh bakteri Pasteurella multocida yang menyerang saluran pernapasan hewan ternak. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan penyakit ngorok pada sapi, yaitu hewan belum divaksin sebelum usia 4 bulan.
BACA JUGA:Daging Sapi dan Kerbau Terkena Penyakit Ngorok, Aman Dikonsumsi dengan Syarat Ini
BACA JUGA:Belum Ada Laporan, Sapi di Seluma Bebas Haemorrhagic Septicaemia (HS)
BACA JUGA:Dinas Pertanian Kaur Suntik 1000 Dosis Vaksin Pencegahan Penyakit Ngorok pada Sapi dan Kerbau
Kualitas pakan ternak yang tidak sesuai, seperti kurangnya kandungan lemak, mineral, protein, karbohidrat, dan vitamin, serta disebabkan lingkungan kandang yang tidak bersih maupun faktor genetik.Penyakit ngorok merupakan penyakit menular yang sering menyerang sapi dan kerbau, terutama saat musim hujan. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian pada ternak sapi, terutama jika sapi belum memiliki daya kekebalan tubuh yang kuat.
Untuk mengatasi penyakit ngorok, peternak dapat memberikan antibiotik golongan sulfa kepada ternak. Tidak hanya itu, untuk mengantisipasi ancaman itu,dirangkum dari berbagai sumber, langkah dan imbauan yang dapat dilakukan diantaranya :
1. Jika menemukan gejala seperti di atas untuk segera melaporkan ke bidang peternakan dinas pertanian kabupaten Seluma atau ke petugas peternakan terdekat untuk di ambil tindakan segera
2. Jangan membeli atau mendatangkan ternak baru yang tidak jelass asal usulnya terutama dari daerah wabah daerah yang sedang terjangkit penyakit SE.
3. Dimohon untuk melakukan vaksinasi pencegahan penyakit SE
4. Bagi peternak yang ternaknya yang ingin di vaksinasi dipersilahkan menghubungi bidang peternakan dinas pertanian kabupaten Seluma atau melalui petugas peternakan terkait dengan permohonan untuk di lakukan vaksinasi.