radarbengkulu.bacakoran.co - Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo) Wilayah Bengkulu sukses menggelar Sekolah Kebangsaan Tular Nalar 3.0 yang diikuti oleh 100 peserta pemilih pemula dari Universitas Dehasen (UNIVED) Bengkulu.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan literasi digital generasi muda agar mampu mencegah hoaks dan menjadi pemilih yang kritis menjelang Pilkada 2024.
Program Sekolah Kebangsaan Tular Nalar, yang didukung oleh Google.org dan Love Frankie, berlangsung serentak di 44 wilayah di Indonesia, termasuk Bengkulu.
Gushevinalti, Koordinator Wilayah Mafindo Bengkulu, menekankan pentingnya literasi digital di tengah meningkatnya interaksi masyarakat dengan dunia digital, yang sayangnya tidak diimbangi dengan pemahaman yang memadai tentang informasi.
BACA JUGA:Ini Jumlah Pelamar Setiap Formasi Seleksi PPPK Bengkulu Selatan
BACA JUGA:Deteksi Dini, Koramil 408-05/Manna Laksanakan Pengecekan Kesehatan DM
"Kami sangat berterima kasih kepada Universitas Dehasen yang memberikan kesempatan untuk berkolaborasi dalam menyelenggarakan program ini," kata Gushevinalti.
Menurutnya, meski interaksi digital semakin tinggi, literasi digital masyarakat Indonesia justru menurun.
"Hal ini memprihatinkan karena informasi yang kita akses tidak hanya sebatas hiburan, tetapi juga terkait politik yang memengaruhi kehidupan berbangsa, khususnya dalam konteks Pemilu dan Pilkada," tambahnya.
Dalam kegiatan ini, para mahasiswa mendapatkan bimbingan dari fasilitator terkait materi pemilu, demokrasi, pengindraan hoaks, serta dampak dan sanksinya.
Diharapkan, para peserta bisa menjadi agen literasi digital di lingkungan masing-masing dan mampu melawan hoaks serta menyebarkan informasi yang akurat dan bertanggung jawab.