Penemuan lebih lanjut memperkuat teori bahwa telur mendahului ayam. Ilmuwan dari Universitas Sheffield dan Warwick di Inggris menemukan bahwa protein yang penting untuk pembentukan cangkang telur, yang dikenal sebagai ovocleidin-17 (OC-17), hanya ditemukan dalam ovarium ayam.
BACA JUGA:Mitos Tentang Telur Dadar Dapat Menyebabkan Kekurangan Biotin, Ini Penjelasannya
Ini berarti bahwa ayam modern diperlukan untuk memproduksi telur dengan cangkang keras, tetapi telur sebagai fenomena sudah ada sebelum ayam sebagai spesies ada.
Namun, ini hanya berlaku untuk cangkang keras, sementara telur dari berbagai jenis hewan telah ada selama jutaan tahun, jauh sebelum evolusi burung modern.
Kesimpulan: Telur Ada Lebih Dulu
Dari perspektif ilmiah, jawaban yang paling masuk akal adalah bahwa telur ada lebih dulu. Spesies yang akhirnya menjadi ayam mengalami mutasi genetik dalam embrio di dalam telur, yang menghasilkan apa yang kita kenal sekarang sebagai ayam. Dengan demikian, telur menjadi titik awal dalam rantai evolusi yang memungkinkan spesies ayam berkembang.
Namun, dari sudut pandang filosofi, pertanyaan ini mungkin tidak akan pernah memiliki jawaban yang benar-benar final karena sifat paradoksalnya.
Apakah ayam atau telur yang lebih dulu, teka-teki ini mengajarkan kita untuk merenungkan asal-usul dan hubungan antara sebab dan akibat.
Dilansir dari National Geographic dan penelitian dari Universitas Sheffield, teka-teki ini mungkin akhirnya bisa dijelaskan oleh sains, tetapi tetap menjadi topik diskusi yang menarik di berbagai bidang, dari biologi hingga filsafat.