Eksfoliasi penting untuk mengangkat sel-sel kulit mati, tetapi bagi kulit sensitif, over-exfoliating bisa memicu iritasi dan merusak lapisan pelindung kulit.
Pilih eksfoliator yang ringan, seperti exfoliant berbahan kimia lembut (misalnya asam laktat atau PHA), daripada scrub fisik yang kasar. Gunakan hanya sekali atau dua kali seminggu untuk mencegah iritasi.
Harvard Medical School menyarankan untuk menghindari penggunaan scrub berbasis butiran yang kasar, karena dapat merusak mikrobioma kulit dan memperparah sensitivitas.
3. Gunakan Pelembap yang Tepat
Pelembap sangat penting untuk menjaga kelembapan kulit sensitif.
Pilih pelembap yang mengandung bahan pelembap alami seperti ceramides, hyaluronic acid, dan minyak jojoba.
Bahan-bahan ini membantu memperbaiki dan memperkuat skin barrier, yaitu lapisan pelindung kulit yang sering kali terganggu pada kulit sensitif.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology menekankan pentingnya menjaga skin barrier agar kulit terhindar dari peradangan dan kekeringan, yang sering terjadi pada kulit sensitif.
4. Pentingnya Sunscreen Setiap Hari
Perlindungan dari sinar UV sangat penting, terutama bagi kulit sensitif yang lebih rentan terhadap kerusakan akibat paparan sinar matahari.
Pilih sunscreen berbahan mineral dengan kandungan zinc oxide atau titanium dioxide, yang dikenal lebih ramah untuk kulit sensitif dibandingkan sunscreen berbahan kimia. Gunakan sunscreen dengan minimal SPF 30 setiap hari, bahkan saat cuaca mendung, untuk mencegah iritasi dan penuaan dini.
Menurut Skin Cancer Foundation, sunscreen berbahan mineral lebih sedikit menimbulkan reaksi alergi karena tidak diserap ke dalam kulit, melainkan membentuk lapisan pelindung di permukaan kulit.
5. Jaga Rutinitas Perawatan Kulit Tetap Sederhana