RADAR BENGKULU - Ahmad Prabowo Subianto adalah salah seorang mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) semester 5 Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkulu yang berhasil menoreh banyak prestasi dalam bidang akademik maupun non akademik.
Bktinya, pada tanggal 27 Juli 2024 lalu, ia berhasil mendapatkan juara 2 pada ajang lomba kisah inspiratif di Aceh. Kemudian, pada 17 Agustus 2024, ia dinobatkan sebagai salah seorang mahasiswa berprestasi UINFAS Bengkulu yang disahkan langsung oleh Rektor UINFAS Bengkulu.
Tidak lama setelah itu, Prabowo kembali menoreh prestasinya di ajang lomba kisah inspiratif pula di Mataram, Nusa Tenggara Barat, pada tanggal 13 September 2024.
Meskipun mahasiswa kelahiran 27 September 2004 yang berasal di Desa Kuti Agung, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Seluma yang saat ini ia tinggal di Masjid Al-Malik Sungai Rupat (belakang kolam Ham-Tian) sebagai marbot, itu tak mengganggu terhadap kuliahnya.
Dalam perjalanan hidupnya, anak dari Sunardi (Alm) dan Rosmala Dewi (Almh) mengaku telah melewati tantangan terbesar dalam hidupnya. Yaitu masalah ekonomi dan Kesehatan.
BACA JUGA:80 Anggota DPRD Ikut Orientasi Untuk Penguatan Fungsi Legislasi
BACA JUGA:Cegah Gizi Buruk, Dinkes Seluma Gelar Pelayanan Kesehatan Gizi
Setelah mendapatkan beasiswa dari pemerintah dan kesehatan mulai membaik, ia merasa lebih kuat untuk melanjutkan perjuangan dalam mencapai semua impiannya.
Motivasi terbesar Prabowo adalah untuk memotivasi anak muda agar berani keluar dari zona nyaman. Dengan memberikan contoh yang baik, ia berharap generasi muda Indonesia menjadi kreatif, inovatif, dan mampu menyebarkan semangat positif di lingkungannya.
"Saya berharap anak muda saat ini berani mengeksplorasi hal-hal baru dan melangkah keluar dari zona nyaman. Dengan memberikan contoh, saya berharap mereka menjadi lebih kreatif dan inovatif, serta dapat menginspirasi orang lain disekitarnya," ujar Prabowo kepada RADAR BENGKULU, Selasa, 24 September 2024.
Selain berprestasi di dalam kampus, anak ke-4 dari 6 bersaudara ini juga aktif dalam bersosialisasi dengan masyarakat. Ia dibekali pengalaman menjadi seorang guru ngaji dan relawan membuat sisi humanisnya terketuk.
"Namun dalam konteks ini tidak hanya menjadi seorang guru,lebih daripada itu lebih banyak bagian yang bisa menjadi bagian dari pendidikan itu sendiri," tambahnya
BACA JUGA:Ukir Sejarah, Prodi KPI UINFAS Bengkulu Raih Akreditasi Unggul
BACA JUGA:Prodi KPI UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu Akan Menggelar Berbagai Kegiatan dan Pelatihan
Dari jauhnya perjalanan yang ia lewati sosok yang paling menginspirasi sampai saat ini adalah orangtuanya. Walaupun keduanya sudah berpulang sejak 2015 (ayah) dan 2017 (ibu), ia yakin bukti nyata dalam setiap prestasi yang ia peroleh adalah ridho dari kedua orang tuanya.