Dalam kesempatan tersebut, Tamran, seorang perwakilan nelayan menyampaikan kondisi yang dihadapi oleh para nelayan saat ini. Menurutnya, banyak nelayan di Bengkulu yang hanya bisa melaut 15 hari dalam sebulan karena keterbatasan fasilitas, seperti kapal, mesin, dan alat tangkap. Hal ini membuat pendapatan mereka tidak stabil, dan kehidupan keluarga nelayan pun terancam.
BACA JUGA:Ini Kisah Perjalanan Calon Wakil Walikota Bengkulu Nuragiyanti Dewi Permatasari
BACA JUGA:Bakal Calon Walikota Bengkulu Benny Suharto Paparkan Visi Misi 2 Jam untuk Kota Bengkulu di Gerindra
"Kami sangat berharap dengan terpilihnya Dedi-Agi, kami bisa mendapatkan solusi nyata. Harga kapal sekarang mencapai Rp25 juta, belum lagi alat tangkap. Kami sangat membutuhkan bantuan permodalan, serta pelatihan pengolahan ikan agar bisa meningkatkan nilai jual hasil tangkapan kami," ujar Tamran penuh harap.
Aspirasi para nelayan ini sejalan dengan program yang dicanangkan oleh Dedi-Agi. Yaitu, modernisasi perikanan melalui pengadaan kapal dan alat tangkap yang lebih canggih.
Selain itu, pasangan ini juga berkomitmen untuk memfasilitasi pengolahan hasil laut menjadi produk siap jual yang memiliki nilai tambah tinggi.
Selain program kelautan dan UMKM, Dedi-Agi juga menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur yang mendukung aksesibilitas wisata, khususnya ke daerah pesisir yang selama ini belum tergarap maksimal.
BACA JUGA:Ini Dia Profil Lengkap H. Ariyono Gumay, Bakal Calon Walikota Bengkulu 2024
BACA JUGA:Benny Suharto Nyatakan Siap Maju Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Bengkulu 2024
Pasangan ini meyakini bahwa dengan kombinasi antara penguatan sektor perikanan, pengembangan UMKM, dan pembangunan infrastruktur, Bengkulu dapat menjadi kota yang lebih maju, mandiri, dan sejahtera.
"Dengan dukungan masyarakat, kami siap bekerja keras untuk mewujudkan Bengkulu yang lebih baik. Setiap program yang kami tawarkan tidak hanya akan memberikan solusi jangka pendek, tetapi juga membangun pondasi yang kuat untuk pertumbuhan ekonomi di masa depan," tutur Dedi Ermansyah.