"Kalau untuk rasa kopinya, sebenarnya semua rasa kopinya bagus dari semua kompetitor. Cuman memang kita disini nyari yang terbaik dari yang terbaik," tambah Risjad.
Setelah itu, Risjad juga mengatakan cara para juri untuk membedakan kopi kualitas terbaik dengan yang dibawahnya dengan melakukan kalibrasi.
"Jadi kita sesama juri sudah melakukan kalibrasi sebelumnya untuk menyamakan persepsi. Mana kopi yang enak, mana kopi yang harus dapat nilai tinggi, mana yang harus dapat nilai rendah." katanya.
Adapun juara dalam kompetisi Coffee Cupping Show ini diraih oleh:
Juara 1: Kopi Robusta 98
Juara 2: Bukit Kopi
Juara 3: Manna Coffee
Juara pertama dalam kompetisi ini yang diraih oleh Kopi Robusta 98, Efran Kurniawan dari Kabupaten Kaur. Efran mengungkapkan rasa terima kasih dan kebanggaannya bisa memenangkan kompetisi ini dan berharap bisa terus mengembangkan potensi kopi Bengkulu di kancah yang lebih luas.
BACA JUGA:Rekrut Magang ke Jepang, Kuota 150 Orang
BACA JUGA:BI Gelar Talkshow Ekosistem dan Potensi Ekspor Bengkulu
"Harapan kedepannya, kami khususnya petani kopi Desa Tanjung Kaur bisa mendapat perhatian. Karena, sampai saat ini akses untuk menuju desa kami yang masih sangat sulit, belum ada aspal masih tanah merah. Dan pada kompetisi ini semoga ini menjadi pembuktian bahwasannya kami mampu bersaing juga. Walaupun desa kami masih sangat jauh tertinggal." ujar Efran.
Kompetisi Coffee Cupping Show di Bengkulu ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga platform bagi para pelaku industri kopi untuk terus berinovasi dan berkolaborasi dalam memajukan kopi lokal.