radarbengkulu.bacakoran.co - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu, Darjana sebut bahwa perkembangan sistem pembayaran non-tunai Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) terus meningkat setiap tahunnya di Provinsi Bengkulu.
Hal tersebut seiring dengan upaya perluasan ekosistem ekonomi dan keuangan digital di Provinsi Bengkulu yang dilakukan antara lain melalui kegiatan literasi, edukasi dan koordinasi.
Dengan pemahaman teknologi di kalangan masyarakat yang mulai meningkat disertai adanya pembayaran non tunai yang semakin luas menyebabkan meningkatnya kesadaran masyarakat atas kemudahan menggunakan QRIS.
BACA JUGA:Tebing Durian Ulu Talo Seluma, Dulu Angker Kini Jadi Tempat Berswa Foto
Di sisi lain perkembangan transaksi SKNBI mengalami penurunan sebagai dampak dari peningkatan preferensi masyarakat dalam menggunakan BI-Fast untuk melakukan transfer antar bank.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu, Darjana memaparkan bahwa jumlah pengguna QRIS terus mengalami peningkatan tiap bulannya.
"Pada Juli 2024, terdapat 237.224 pengguna QRIS, atau tumbuh sebesar 38.92% (yoy)." jelas Kepala KPwBI Provinsi Bengkulu, Darjana, pada Jumat, 23 Agustus 2024.
Darjana menambahkan bahwa meningkatnya tren tersebut dipengaruhi oleh upaya KPwBI Provinsi Bengkulu yang secara konsisten terus melakukan
koordinasi dengan PJP dalam rangka perluasan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, terutama segmen
generasi muda atau pelajar, serta penguatan penetrasi pada ASN.
"Tren tersebut juga didorong oleh implementasi berbagai program perluasan ekosistem keuangan digital oleh
KPwBI Provinsi Bengkulu, perbankan, instansi, maupun komunitas, antara lain QRIS Jelajah Indonesia." ujarnya.