Terungkap bahwa keempat pemain cenderung bergerak ke dalam kantong di sisi kiri, sistem yang tidak seimbang sehingga meninggalkan lubang menganga di area tengah dan kanan.
Bellingham mengambil posisi melebar di tengah lapangan Mallorca, sementara Mbappe beroperasi di sisi kiri kotak penalti, jauh dari perannya sebagai pemain nomor 9. Baik Vinicius maupun Rodrygo juga tidak mampu mengungguli lawan di sisi kanan.
Mbappe juga tidak tampil seperti ketika membantu Real Madrid menjuarai Piala Super Eropa dengan kemenangan 2-0 atas Atalanta. Dalam laga itu, Mbappe menyumbang satu gol.
Setelah penampilan yang kurang maksimal kontra Mallorca, para pendukung mulai merasa khawatir bahwa perannya di pusat serangan tidak memaksimalkan kemampuan penyerang Timnas Prancis.
Marca mengklaim bahwa banyak yang yakin kekuatannya terletak di operasi sisi sayap, di mana ia mampu menggunakan kecepatan dan dribelnya yang hebat untuk menerobos ke dalam dan menimbulkan ancaman. Bersama PSG, penampilan terbaiknya datang dari posisi melebar.
Sebaliknya, bermain sebagai penyerang membutuhkan permainan bertahan dan fisik yang kuat menghadapi para pemain bertahan. Tidak ideal dengan karakter permainan Mbappe yang kerap menipu lawan di garis tepi lapangan.
Ancelotti meminta anak-anak asuhnya melupakan kekalahan dan kembali fokus ke laga selanjutnya.
"Kita harus bersatu. Semua orang mungkin berpikir ini masalah penyerang, tetapi bisa juga masalah bek atau gelandang. Mereka tidak mengerti bahwa ini adalah aspek yang sangat penting," kata pelatih asal Italia itu.