Sembahyang Rebutan

Sabtu 24 Aug 2024 - 19:45 WIB
Editor : Azmaliar

Saya ambil kertas arwah donor hati saya dari meja sembahyangan.

Saya bawa ke kapal.

Saya masukkan ke kapal.

Mereka pun mengikuti apa yang saya lakukan.

Setelah semua kertas arwah memenuhi kapal saya diminta menyulutkan api. Di susul para banthe. Juga tokoh-tokoh vihara.

Api pun menjulang tinggi. Kapal terbakar. Itu pertanda semua arwah sudah dilayarkan ke langit. Kapal pun habis terbakar.

Ritual terakhir: semua berjalan mengelilingi abu kapal itu. Seperti tawaf. Tapi hanya tiga kali. Sambil menyiprat-nyipratkan air.

Mengapa disebut hari raya Rebutan?

Di hari raya ini disajikan banyak sekali makanan dan buah-buahan. Setan pun lupa menganggu arwah almarhum. Mereka sibuk rebutan makanan yang tersedia di vihara.

Jangan bertanya apakah itu masuk akal. Saya setuju dengan Kumaila dari Forbidden Question: agama hanya masuk akal bagi pemeluknya.(Dahlan Iskan)

Kategori :

Terkait

Minggu 24 Nov 2024 - 20:42 WIB

Wanita Global

Sabtu 23 Nov 2024 - 21:29 WIB

Mau Berubah?

Rabu 20 Nov 2024 - 21:08 WIB

Bergodo Kebogiro

Senin 18 Nov 2024 - 21:06 WIB

Tafsir Iqra

Sabtu 16 Nov 2024 - 19:23 WIB

Pemerintahan Sederhana