Akselerasi Yasonna

Selasa 20 Aug 2024 - 21:48 WIB
Editor : Azmaliar Zaros

Jadi untuk apa terus-menerus geleng-geleng kepala.

Anda masih ingat jargon "Akselerasi Pembangunan 25 tahun?"

Itu adalah ''buku induk'' untuk mengawali Orde Baru. Itu adalah tahapan pembangunan jangka panjang yang terencana. Agar negara bisa tinggal landas menuju kemajuan.

Setelah ''akselerasi'' itu ada Trilogi Pembangunan: stabilitas, pertumbuhan, pemerataan. Keamanan harus stabil. Politik harus stabil. Pertentangan politik kanan-kiri harus dibasmi. Partai-partai kanan disatukan dalam PPP. Partai-partai sekuler dilebur dalam PDI. Diciptakanlah partai tengah yang dominan yang tidak disebut partai: Golkar.

Penentangan luar biasa. Tapi yang menentang ditendang. Komando Jihad diciptakan sebagai jebakan untuk memberangus ekstremis dalam Islam.

Partai nasionalis, Partai Kristen dan Katolik disatukan dengan konsensus: ketua umumnya harus Banteng, sekjennya harus dari partai Kristen.

Kata ''konsensus'' menjadi mantra saat itu –mirip mantra demokrasi saat ini. Mantra ''konsensus'' dipuja sebagai tandingan atas konsep demokrasi –yang distigmakan secara negatif dengan istilah demokrasi liberal.

Semua keputusan diambil berdasar konsensus. Bukan dengan pemungutan suara. Hasil pemilu bisa diketahui dengan cepat –Golkar pasti menjadi pemenangnya.

Apa yang terjadi sekarang sama sekali tidak sekejam yang terjadi pasca ditetapkannya ''Akselerasi Pembangunan 25 tahun''.

Bagi yang merasa drama politik sekarang ini kejam, ketahuan: Anda tidak pernah menikmati lezatnya KKN di masa Orde Baru. (DAHLAN ISKAN)

Kategori :

Terkait

Minggu 24 Nov 2024 - 20:42 WIB

Wanita Global

Sabtu 23 Nov 2024 - 21:29 WIB

Mau Berubah?

Rabu 20 Nov 2024 - 21:08 WIB

Bergodo Kebogiro

Senin 18 Nov 2024 - 21:06 WIB

Tafsir Iqra

Sabtu 16 Nov 2024 - 19:23 WIB

Pemerintahan Sederhana