Prancis Dinilai Gagal Total Jadi Tuan Rumah Olimpiade 2024, Kok Bisa? Ini Penjelasannya

Selasa 13 Aug 2024 - 07:48 WIB
Reporter : agus
Editor : syariah m

Selain Norwegia, tim Inggris Raya yang terdiri dari Inggris, Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara juga menyuarakan ketidakpuasan terhadap pelayanan di Olimpiade 2024.

Inggris Raya sampai mendatangkan chef dari Britanya Raya ke Paris karena makanan di perkampungan atlet dinilai sangat buruk.

Banyak atlet yang mengkritik soal makanan, mulai dari kekurangan makanan hingga daging yang disajikan masih mentah.

"Ketimbang menyantap makanan di perkampungan atlet, para atlet kami lebih memilih puasa. Jadi, kami harus mendatangkan langsung chef dari Inggris untuk datang ke sini," ujar Kepala Eksekutif Asosiasi Olimpiade Inggris, Andy Anson.

- Tanpa AC

Olimpiade 2024 Diserang Gelombang Panas, Panas yang menyengat akan sangat terasa oleh para atlet Olimpiade yang berkompetisi dalam acara luar ruangan pada sore hari di Paris dan pinggiran kota sekitarnya. 

Kampung atlet Olimpiade Paris 2024 tidak menyediakan AC demi lingkungan dan emisi karbon rendah.

Namun, beberapa kontingen mengakalinya dengan membawa pendingin ruangan.

Atlet-atlet Indonesia di Olimpiade Paris 2024 sudah bisa beristirahat dengan nyaman di Kampung Atlet di Paris.

Kamar mereka di sana kini sudah dipasangi pendingin ruangan atau AC.

Pemasangan AC di kamar-kamar atlet Tanah Air diunggah melalui akun Instagram resmi kontingen Indonesia di Olimpiade Paris 2024, yaitu @timindonesiaofficial.

Tim Indonesia memasang AC sendiri di kamar-kamar atlet karena cuaca di Paris panas, sedangkan pihak penyelenggara tidak menyediakan pendingin ruangan karena alasan mengurangi emisi gas rumah kaca secara drastis alias ramah lingkungan.

Dalam vidio yang diunggah tersebut, terlihat kontingen Indonesia mendatangkan beberapa unit AC portabel, untuk kamar-kamar atlet. Di video yang diunggah, AC tersebut salah satunya dipasang di kamar ganda putra bulutangkis, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.

Staf dari kontingen Indonesia dibantu oleh volunteer dalam pemasangan AC tersebut. "Karena cuaca di Paris lagi panas, karena musim panas, makanya kita butuh AC," kata seorang staf dari tim Indonesia yang melakukan pemasangan AC.

Sebelumnya, Wali Kota Paris, Anne Hidalgo, empat bulan lalu mengatakan keputusan tidak memasang AC tersebut dengan alasan lebih ramah lingkungan.

"Kampung atlet dirancang untuk menghindari kebutuhan akan pendingin udara, bahkan dalam suhu yang sangat tinggi, agar suhu tetap nyaman," kata Hidalgo.

Kategori :