RADAR BENGKULU - Pemerintah Provinsi Bengkulu, melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), sedang gencar melakukan berbagai inisiatif strategis untuk menjamin keterjangkauan harga dan ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat. Langkah-langkah ini sangat penting untuk mencegah inflasi daerah yang bisa berdampak signifikan pada ekonomi lokal.
Kepala Disperindag Provinsi Bengkulu, Hj. Foritha Ramadhani Wati, SE, M.Si, menjelaskan bahwa pihaknya bersama berbagai instansi terkait secara konsisten mengadakan pasar murah terintegrasi.
“Berkat kolaborasi antara Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dengan Bank Indonesia, Bulog, Satgas Pangan, dan OPD terkait, inflasi berhasil diturunkan menjadi 2,31 persen. Kami berkomitmen untuk terus menjaga stabilitas harga agar tidak terjadi lonjakan dengan menggelar pasar murah keliling,” ujar Foritha.
Dalam beberapa minggu terakhir, Bengkulu menghadapi lonjakan harga sejumlah komoditas pangan seperti cabai, bawang merah, dan beras. Menurut Foritha, pasar murah adalah langkah konkret yang diambil untuk memastikan masyarakat dapat mengakses kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau.
BACA JUGA:Sambut HUT RI ke 79, Polsek Enggano Bagikan Bendera Merah Putih
BACA JUGA:Bengkulu Raih Penghargaan Universal Health Coverage: Langkah Maju dalam Layanan Kesehatan
“Dengan adanya pasar murah, selisih harga untuk beberapa produk seperti bawang merah, gula, beras, minyak goreng, dan ayam ras bisa mencapai 4.000 hingga 5.000 rupiah. Ini sangat membantu masyarakat,” tambahnya.
Lonjakan harga ini, menurut Foritha, disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk kelangkaan barang dan gangguan distribusi akibat bencana alam seperti banjir dan longsor. Hal ini mempengaruhi ketersediaan barang di pasaran, sehingga mendorong harga naik.
Untuk mengatasi permasalahan distribusi dan ketersediaan barang, Disperindag Bengkulu telah menjalin kerjasama erat dengan Bulog dan sejumlah distributor. "Kami bersinergi dengan Bulog dan distributor untuk menjaga pasokan dan mencegah penimbunan barang," ungkap Foritha.
Kerjasama ini merupakan langkah penting dalam menjaga pasokan bahan pokok agar tetap stabil. Dengan adanya jaminan pasokan, risiko kelangkaan dan lonjakan harga dapat diminimalisir. Selain itu, Disperindag juga melakukan pemantauan rutin terhadap harga dan ketersediaan barang di pasaran untuk memastikan bahwa inflasi tetap terkendali.
BACA JUGA:119 TPS di Bengkulu Sangat Rawan pada Pilkada 2024, 2.653 Personel Dilibatkan Untuk Pengamanan
BACA JUGA:PPPK Diberi Kesempatan Ikut Seleksi CPNS 2024 Tanpa Mengundurkan Diri
Peran berbagai pihak dalam menanggulangi masalah inflasi dan lonjakan harga di Bengkulu sangat vital. Bank Indonesia, misalnya, berperan dalam memberikan analisis ekonomi dan rekomendasi kebijakan yang tepat. Sedangkan Bulog dan Satgas Pangan bertanggung jawab memastikan pasokan bahan pokok tetap lancar.
Kolaborasi ini menunjukkan pentingnya kerja sama antarinstansi dalam mengatasi tantangan ekonomi daerah. Dengan dukungan dari berbagai pihak, Pemerintah Provinsi Bengkulu optimis dapat mengendalikan inflasi dan memastikan stabilitas harga.
Dalam menghadapi tantangan inflasi, Disperindag Bengkulu berkomitmen untuk terus melakukan inovasi dan kolaborasi demi kesejahteraan masyarakat. Upaya-upaya seperti pasar murah dan kerjasama dengan Bulog serta distributor menjadi langkah konkret yang diambil untuk menjamin stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok.