“Tadi Pak Gubernur ternyata setuju. Dengan dua pilihan, apakah berupa hibah aset atau dihapus terlebih dahulu. Ini yang akan kami tindaklanjuti lagi,” tutur Apriansyah.
Persetujuan ini menjadi angin segar bagi Kabupaten Mukomuko yang selama ini mengandalkan jembatan di Sungai Gading Besar sebagai akses penting bagi masyarakat.
Jembatan tersebut merupakan jalur penghubung utama antara Kecamatan Selagan Jaya dengan Kecamatan V Koto. Dengan adanya rangka jembatan yang akan dihibahkan, diharapkan pembangunan jembatan baru bisa segera terealisasi. Ini mengingat kondisi jembatan saat ini yang sudah tidak layak pakai dan membahayakan keselamatan warga.
BACA JUGA:Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi Langsung Urus Soal ODGJ
BACA JUGA:Bawaslu Mukomuko: Warga Tidak Masuk Daftar Pemilih Pilkada Bisa Mengadu
Jembatan di Sungai Gading Besar memiliki peran strategis dalam mendukung perekonomian dan mobilitas masyarakat di dua kecamatan tersebut. Selama ini, masyarakat harus menggunakan jalur alternatif yang memakan waktu lebih lama dan tidak efisien. Pembangunan jembatan yang lebih baik dan aman akan sangat membantu dalam memperlancar arus transportasi, distribusi barang, serta meningkatkan aksesibilitas pelayanan publik di daerah tersebut.
Namun, proses hibah aset ini masih memerlukan beberapa langkah administratif dan teknis. Pemerintah Kabupaten Mukomuko harus memastikan semua persyaratan dan prosedur yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu dapat dipenuhi. Selain itu, dukungan dari masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya juga sangat diperlukan agar proses ini dapat berjalan lancar dan sesuai harapan.
Dengan adanya dukungan penuh dari Gubernur Bengkulu, harapan besar pun tumbuh di tengah masyarakat Mukomuko. Mereka berharap proses hibah aset ini dapat segera selesai sehingga pembangunan jembatan baru di Sungai Gading Besar bisa segera dimulai.
Infrastruktur yang memadai akan menjadi modal penting bagi Kabupaten Mukomuko dalam meningkatkan kualitas hidup warganya dan mendorong perkembangan daerah yang lebih maju dan sejahtera.
Keberhasilan hibah aset ini juga akan menjadi contoh bagi daerah-daerah lain dalam memanfaatkan aset-aset yang sudah tidak terpakai untuk kepentingan masyarakat. Kolaborasi antara pemerintah daerah dan provinsi dalam mengoptimalkan aset-aset tersebut bisa menjadi solusi efektif dalam mengatasi berbagai permasalahan infrastruktur di Bengkulu.