RADAR BENGKULU, MANNA - Banyak sekali potensi dan peluang usaha yang bisa digarap secara maksimal, salah satunya peluang bisnis ikan Patin. Pemerintah Daerah sendiri sudah pernah bekerjasama dengan pihak luar, tetapi hal ini belum bisa terwujud karena dari kondisi APBD Bengkulu Selatan pada saat itu belum memungkinkan.
Bupati Bengkulu Selatan, Gusnan Mulyadi,SE.MM mengatakan dari hasil kerjasama terdahulu, Pemerintah diminta untuk membangun pabrik peletnya ikan Patin, tetapi hal itu belum terwujud karena membutuhkan anggaran yang cukup besar sekitar Rp10 sampai Rp15 Miliar, maka dari itu diharapkan pengusaha yang tertarik bisa mulai untuk berbisnis ikan Patin.
"Apalagi Bengkulu Selatan penghasil ikan Patin yang saat baik, bahkan saat ini peternak kita juga menyebar Patin, walaupun belum masuk sekala industri. Kalau disugukan untuk menu restoran ternama dengan nama makanan Dori, sebenarnya itu berasal dari ikan Patin yang berganti baju,"papar Gusnan di rumah dinasnya, Minggu(03/12).
BACA JUGA:Pantauan Dewan, Dua PSD Terkena Denda Keterlambatan
Di Bengkulu Selatan dijual dengan harga perkilonya Rp 18 ribu rupiah. Pada saat ikan Patin masuk kedalam restoran untuk satu porsi dengan harga Rp50 ribu dan satu plating sebelah bagian ikan Patin. Bayangkan saja kalau dihitung semuanya sebelahnya lagi Rp50ribu juga.
Belum lagi untuk tulang, kepala, serta kulitnya dibuatkan keripik kulit ikan Patin dengan harga tulang dan kepala Rp 50ribu, kulit Rp50 artinya dalam satu kilo Rp100 ribu. Kalau dijumlahkan dalam satu ikan itu pihak restoran bisa menghasilkan uang sebesar Rp200 ribu.
BACA JUGA:Anggaran 1 Triliun 2024, Pemkab Bengkulu Selatan Akan Berhemat
"Artinya dalam ikan Patin value added sebesar Rp200 ribu dengan modal perkilonya Rp18 ribu, yang pasti untung dari pengolahan ikan Patin sangat menjanjikan, tinggal lagi apakah kita mau mengolahnya apa tidak,"pungkas Gusnan.(afa)