Kisah Teladan Keluarga Nabi Ibrahim AS

Senin 17 Jun 2024 - 05:29 WIB
Reporter : Adam
Editor : Azmaliar

Kedua, perintah dan ketentuan-ketentuan yang telah digariskan oleh Allah SWT, harus dilaksanakan. Harus disambut dengan tekad sami’na wa ‘atha’na. Karena sesungguhnya, ketentuan-ketentuan Allah SWT pastilah manfaatnya kembali kepada kita sendiri.

Hadirin Jamaah Idul Adha yang dimuliakan Allah,

I’tibar ketiga, adalah kegigihan syaitan yang terus menerus mengganggu manusia, agar membangkang dari ketentuan Allah SWT. Syaitan senantiasa terus berusaha menyeret manusia kepada kehancuran dan kegelapan. Maka janganlah mengikuti bujuk rayu syaithon, karena sesungguhnya syaithon adalah musuh yang nyata.

Keempat, jenis sembelihan berupa bahimah (binatang ternak), artinya dengan matinya hayawan ternak, kita buang kecongkaan dan kesombongan kita, hawa nafsu hayawaniyah harus dikendalikan, jangan dibiarkan tumbuh subur dalam hati kita.

Hadirin hadirat rohimakumullah. Dalam aspek pendidikan,  ibadah Qurban mengajarkan umat muslim agar:

1. Menjaga Fitrahnya tetap Suci

Firman Allah: “Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketaqwaan” QS. Asy Syam (91):8. Seseorang tidak akan pernah sampai kepada ketaqwaan dan tidak akan memperoleh keimanan yang sejati, bila kecintaannya kepada dunia mengalahkan kecintaannya kepada Allah SWT dan Rasulnya.

2. Menguji Tingkat Ketaqwaan

Allah SWT berfiman yang artinya: “……..adapun orang yang beriman, maka ia akan sangat cinta kepada Allah…” Dalam QS al-Baqarah (2):165 disebutkan yang artinya:

“Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).” Jadi, kurban yang makna dasarnya persembahan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT itu merupakan upaya untuk menggapai kasih sayang-Nya.

3. Memotivasi diri untuk memiliki harta dengan berkeja keras

Nabi Muhammad SAW sangat mengecam umatnya yang telah mampu berkurban, tetapi enggan untuk menunaikannya, hal ini tergambar dalam sabdanya yang artinya:  “Siapa yang mendapati dirinya dalam keadaan lapang, lalu dia tidak berkurban, maka janganlah ia mendekati tempat sholat kami.” (HR. Ahmad dan Ibn Majah).

4. Berjiwa Sosial untuk berbagi dengan sesama

Dengan Syariat Kurban ini, kaum muslimin dilatih untuk meningkatkan rasa kemanusiaannya, mengasah kepekaannya dan menghidupkan hati nuraninya. Setiap muslim harus memiliki rasa perhatian, kepedulian, solidaritas, dan persaudaraan antara sesama.

Kesimpulannya adalah ibadah kurban mempunyai nilai ketauhidan yang sangat kental, dimana Nabi Ibrahim AS dengan mengurbankan anak satu-satunya yang amat dicintainya mengajarkan umat manusia sikap bertauhid yang sesungguhnya, Beliau membebaskan dirinya dari penghambaan kepada materi menuju penghambaan kepada Allah SWT semata. Jika seseorang telah terbiasa melakukan ibadah kurban dan mengetahui makna sebenarnya maka hatinya akan merasa lebih tentram dan nikmat dalam menjalankannya.

Hadirin Jamaah Idul Adha yang dimuliakan Allah,

Kategori :