RADAR BENGKULU, MUKOMUKO - Upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko untuk mewujudkan Gedung Perpustakaan Daerah (Perpusda) sudah lama dilakukan. Akhirnya kesempatan itu hadir. Dimana Pemkab Mukomuko mendapat kucuran Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk pembangunan Gedung Perpustakaan pada tahun 2024.
Tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang sudah di depan mata, Dinas Kearsipan dan Perpusda Kabupaten Mukomuko langsung tancap gas kebut pembangunan. Meski pembangunan anggarannya bersumber dari DAK, pembangunan gedung Perpustakaan Daerah Mukomuko senilai Rp 9,2 miliar sudah dimulai sejak 13 Mei 2024.
Anggaran miliaran rupiah untuk pembangunan gedung perpustakaan daerah Kabupaten Mukomuko ini, menjadi DAK fisik yang paling awal disalurkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Mukomuko.
Kepala Dinas Kearsipan dan Perpusda Mukomuko, Winarto, S.Pd. menuturkan, pihaknya diingatkan oleh Bupati Mukomuko, H. Sapuan agar segera memproses pengadaan barang dan jasa pembangunan gedung perpustakaan awal tahun anggaran 2024 lalu.
"Kami memahami Pak Bupati menekankan percepatan. Karena, untuk mendapatkan DAK gedung perpustakaan daerah ini melalui perjuangan yang cukup panjang hingga bisa diakomodir oleh Pemerintah Pusat. Arahan Pak Bupati menjadi motivasi bagi kami jajaran dinas," papar Winarto.
Lebih lanjut Winarto menerangkan, pembangunan gedung perpustakaan Mukomuko berkontrak pada 13 Mei dan akan berakhir pada 9 Desember 2024 atau selama 210 hari kalender. Perusahaan yang mengerjakan yaitu CV. Olan Putra dengan nilai kontrak Rp 9,2 miliar dan konsultan pengawas dari PT. Pribia Jaya Persada.
Dari dana Rp 9,2 miliar itu, gedung perpustakaan yang akan dibangun yaitu bangunan 2 lantai, dengan fasilitas ruang buku, ruang baca, aula, serta ruangan lainnya. Agar mudah diakses masyarakat luas, lokasinya dibangun di komplek perkantoran Pemkab Mukomuko. Tepatnya belakang Kantor BPPSDM, dekat dengan Ruang Terbuka Hijau (RTH) atau lapangan MTQ.
Meski jenis gedung 2 lantai, gedung perpustakaan yang sedang dibangun oleh Pemkab Mukomuko ini bukan untuk kantor dinas. Melainkan sebagai gedung pelayanan bidang perpustakaan. Untuk dinas tetap berkantor di gedung lama saat ini ditempati.
"Fungsinya bukan kantor dinas. Tapi pelayanan bidang perpustakaan, tempat masyarakat membaca, mencari literasi dll. Serta nanti fungsi lain sesuai arahan pimpinan. Seperti aula, mungkin bisa dimanfaatkan untuk acara pemerintahan," terang Winarto.
// Proses Pembangunan
Dikatakan Winarto, perusahaan kontraktor mengerahkan ratusan pekerja untuk mengebut pembangunan. Material-material kebutuhan dasar bangunan juga sudah berada di lokasi. Pihak kontraktor menargetkan tempo sebulan bisa menyelesaikan bagian pondasi.
"Sejak titik nol, kami rutin melakukan pemantauan di lapangan. Material-material sudah dilokasi. Pembersihan dan persiapan lahan sudah rampung. Kami terus ingatkan manfaatkan waktu kontrak seoptimal mungkin. Untuk sementara progres masih sesuai harapan," papar Kadis.
Tantangan cukup besar dalam pembangunan gedung perpustakaan ini, kata Winarto, yaitu dibangun di atas lahan gambut. Namun tentu, tim teknis sudah mensiasati dengan perencanaan lebih awal.