RADAR BENGKULU.BACAKORAN.co, BATIK NAU - Masyarakat Kabupaten Bengkulu Utara, terkhusus Desa Serangai, Kecamatan Batik Nau, Selasa 28 Mei 2024 sempat heboh. Hal ini dikarenakan Jalan lintas barat (Jalinbar) Bintunan-Urai tepatnya di setempat pada Selasa siang sekitar pukul 12.40 WIB digenangi air dengan ketinggian selutut orang dewasa. Hal ini dikarenakan pasang air laut.
Kades Serangai, Aswari melalui Sekdes Fajar mengatakan, peristiwa jalinbar yang digenangi air laut di jalan lintas barat ini sudah berapa kali terjadi disebabkan ombak tinggi.
"Ini sudah beberapa kali terjadi mas. Ada 2 titik yang airnya menggenangi jalan lintas dengan ketinggian selutut orang dewasa. Kalau rumah tidak ada yang terkena. Kita imbau kepada pengguna jalan untuk waspada melintas. Karena banyak motor yang mogok," kata Fajar.
Lanjut Fajar mengatakan, Pemdes Serangai telah berulang kali mengajukan proposal ke Pemerintah Provinsi Bengkulu hingga ke pihak Balai untuk dibangunnya pemecah gelombang agar hal serupa tidak terjadi.
"Proposal sudah berulang kali kita ajukan untuk dibangunnya pemecah gelombang agar banjir seperti ini tidak terjadi mas. Namun, hingga kini belum ada pembangunannya," terang Fajar.
Sementara itu Camat Batik Nau, Alamsyah, SE turut mengatakan, dirinya pada Selasa sore terjun langsung ke lokasi guna memastikan situasi dan kondisi terkini atas peristiwa tersebut. Dikatakan Camat, pada Selasa sore kondisi sudah kembali seperti semula. Air sudah berangsur surut dan ombak sudah normal kembali, namun Camat tetap mengimbau kepada masyarakat, baikpun pengguna jalan agar tetap selalu berhati-hati dan mengimbau agar nelayan melihat situasi dan kondisi jika ingin melaut.
BACA JUGA:Akibat Kebakaran, SMKN 5 Bengkulu Utara Alami Kerugian Sekitar Rp 7 Miliar
BACA JUGA:Bupati Mian Lantik dan Serahkan SK PPPK Bengkulu Utara
BACA JUGA:DPRD Bengkulu Kecewa dengan Etika Eksekutif Provinsi Dalam Rapat Paripurna
"Alhamdulillah sore hari kondisi sudah normal kembali. Namun kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada. Terkhusus nelayan kita imbau jika ingin melaut agar melihat sikon. Dikhawatirkan terjadi hal yang tidak diinginkan," jelas Camat.