RADAR BENGKULU - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Provinsi Bengkulu menggelar kegiatan peningkatan kapasitas sumber daya lembaga penyedia layanan pemberdayaan perempuan kewenangan provinsi melalui sosialisasi peran organisasi perempuan untuk mencegah tindak kekerasan dalam rumah tangga Jumat, 8 Maret 2024 di Nala Sea Side Kota Bengkulu.
Dalam sambutannya Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan, Saparudin, A.Md. Rad, SKM,MM mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman perempuan tentang pemberdayaan perempuan, sehingga dapat meningkatkan dan mengasah keterempilan serta memberikan kemampuan perempuan dalam menghadapi kekerasan dalam rumah tangga.
Selain itu, tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat agar dapat berpartisipasi dalam upaya pencegahan kekerasan terhadap perempuan, keluarga dan anak. Mendorong masyarakat untuk berinisiatif sebagai ujung tombak melakukan upaya pencegahan tingkat kekerasan.
Membangun kesadaran masyarakat agar terjadi perubahan pemahaman, sikap dan prilaku untuk memberikan perlindungan kepada perempuan dan anak. Mengoptimalkan kelembagaan layanan perempuan dan anak sehingga memberikan perlindungan terhadap korban tindakan kekerasan. Meningkatkan kemampuan dan SDM serta memacu kualitas ekonomi, sehingga dapat meningkatkan pendapatan.
BACA JUGA:Bengkulu Raih Predikat UHC, Namun Kendala Layanan BPJS Masih Menjadi Sorotan
BACA JUGA:DPW PAN Bengkulu Laporkan Bawaslu Provinsi Bengkulu ke DKPP
Sementara itu Ketua BKOW Provinsi Bengkulu, Anita Rosjonsyah yang yang hadir dan sekaligus membuka kegiatan tersebut menyampaikan bahwa kekerasan dalam rumah tangga sering kali kita dengar di berbagai media dan ini terjadi hampir diseluruh dunia. Kekerasan dalam rumah tangga tidak memandang status sosial dan ekonomi seseorang, sehingga dapat dikatakan bahwa seluruh kalangan bisa mengalaminya.
Dikatakannya bahwa selama ini banyak perempuan yang tidak berani untuk melapor karena beberapa faktor. Seperti, takut akan perceraian, masalah finansial, aib keluarga dan sebagainya.
Ia berharap melaui kegiatan ini para perempuan mau belajar dan kita semua harus berupaya mencegah adanya kekerasan dalam rumah tangga agar tidak terjadi hal-hal yang membahayakan keutuhan keluarga, sehingga tidak ada lagi perempuan yang mengalami KDRT di daerah ini, tuturnya.