Helmi Hasan Janjikan Layanan Setara VVIP untuk Rakyat Kecil
RADAR BENGKULU – Gubernur Bengkulu Helmi Hasan didampingi sejumlah pejabat Pemprov meninjau lahan kosong di bagian belakang kompleks area Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M Yunus, Sabtu pagi, 30 Agustus 2025.
Dari lokasi inilah, Helmi mengumumkan rencana besar: pembangunan gedung baru RSUD M Yunus tahun depan.
“Tahun depan kita ingin membangun gedung baru di bagian belakang RSMY, tepatnya dari arah Pasar Pagar Dewa. Pintu belakang nantinya akan menjadi wajah baru rumah sakit. Jadi bukan lagi hanya tampak dari depan, tapi juga punya akses modern dari sisi lain,” kata Helmi dengan penuh semangat.
Dalam kunjungan itu, Helmi tidak segan mengakui bahwa fasilitas kesehatan yang ada sekarang masih jauh dari ideal. Banyak ruang rawat inap yang dinilai kurang nyaman, pencahayaan yang redup, hingga antrean panjang pasien yang menunggu giliran berobat.
BACA JUGA:Helmi Hasan: Harga Tidak Boleh Jadi Momok Bagi Rakyat
Situasi ini kerap menimbulkan keluhan, terutama bagi masyarakat kecil yang menggantungkan harapannya pada layanan rumah sakit pemerintah.
“Di zaman Merah Putih ini, rakyat kecil harus bisa mendapat layanan kesehatan setara kelas VVIP. Tempat yang bersih, pelayanan ramah, pencahayaan bagus, dan suasana yang nyaman. Itu bukan mimpi, itu kewajiban pemerintah,” tegas Helmi dengan suara meninggi.
Ia memastikan, tahun ini seluruh perencanaan sudah dimulai. Mulai dari desain bangunan, kebutuhan anggaran, hingga analisis teknis. Sementara pelaksanaan fisik ditargetkan dimulai tahun depan. “In shaa Allah, tahun depan pembangunan gedung baru ini jalan. Kalau hanya wacana, rakyat akan kecewa. Karena itu kita harus bergerak cepat,” tambahnya.
RSUD M Yunus saat ini merupakan rumah sakit rujukan terbesar di Provinsi Bengkulu. Semua pasien dari kabupaten dan kota akhirnya bermuara di sini. Karena itu, menurut Helmi, standar pelayanan yang buruk sama saja mencoreng wajah pemerintah daerah.
BACA JUGA:Kejari Usut Pembangunan Labkesda Pemkot Bengkulu
“Kalau RSUD M Yunus tidak berubah, citra pelayanan kesehatan di Bengkulu akan selalu dipandang sebelah mata. Ini rumah sakit rujukan utama, jadi harus jadi kebanggaan, bukan sekadar pilihan terakhir,” tandasnya.
Helmi menegaskan, prioritas anggaran Pemprov Bengkulu memang diarahkan untuk rakyat, bukan sekadar proyek seremonial. “Kalau bicara anggaran, yang paling penting bagi kita adalah bagaimana rakyat terbantu. Peralatan medis, obat-obatan, hingga tenaga dokter dan perawat semua sedang kita benahi. Persoalan yang terjadi di masa lalu tidak boleh terulang lagi.”
Helmi juga menyinggung soal tata kelola keuangan di RSUD M Yunus yang selama ini sering jadi sorotan. Ia memastikan, Pemprov tidak tinggal diam. Inspektorat bersama Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sudah diturunkan langsung untuk mengawal jalannya reformasi manajemen di rumah sakit.