Suami adalah imam keluarga dan bertugas mencari nafkah untuk dirinya serta orang-orang yang berada di bawah tanggungannya. Karenanya, suami menjadi perantara rezeki bagi keluarga.
Meski begitu, apabila suami menggunakan rezeki yang diperoleh untuk maksiat seperti berjudi atau hal-hal tercela lainnya, ini menjadi bentuk pengkhianatan terhadap istri dan anak. Alih-alih rezeki diberikan kepada keluarga, harta tersebut digunakan untuk perbuatan buruk.
Nabi Muhammad SAW bersabda dalam sebuah hadits,
"Sungguh, tidaklah engkau menginfakkan harta dengan tujuan mengharapkan wajah Allah, kecuali kamu akan mendapatkan pahala hingga makanan yang kamu berikan kepada istrimu." (HR Bukhari)
3. Menyembunyikan Sesuatu dari Suami
Perkara lain yang bisa menjadi penghambat rezeki rumah tangga adalah ketika sang istri menyembunyikan sesuatu dari suami. Meski dalam Islam disebutkan bahwa harta istri adalah miliknya, tetapi transparansi menjadi hal yang penting dalam kehidupan rumah tangga.
Keterbukaan istri terhadap suami mengenai pengelolaan harta bertujuan agar suami bisa menasihati atau mengingatkan jika diperlukan. Menurut buku Magnet Rezeki Suami Istri yang ditulis Ibnu Mas'ad, suami wajib tahu harta yang dimiliki istri agar dapat mengontrolnya.
Apabila istri berbuat kesalahan, suami dapat mengingatkan. Sebab, suami bertanggung jawab atas apa yang dilakukan istrinya.
Dalam suatu kesempatan, Rasulullah SAW mengingatkan betapa bahayanya perempuan jika tidak dikontrol. Beliau bersabda, "Sesungguhnya orang yang selalu melakukan kefasikan adalah penghuni neraka."