
radarbengkulu.bacakoran.co - Pemimpin merupakan sosok yang selalu dinantikan oleh setiap manusia, kendatipun semua manusia disebut sebagai seorang pemimpin, baik untuk diri sendiri maupun orang lain dengan berbagai hal. Hadirnya seorang pemimpin diharapkan bisa membawa dampak bagi yang dipimpinnya.
Semua orang bisa menjadi pemimpin, namun tidak semua manusia dapat memiliki ciri ideal menjadi seorang pemimpin. Kendatipun sudah mencapai sosok ideal menjadi seorang pemimpin, kadangkala juga mengkhianati tugas kepemimpinannya.
BACA JUGA:15 Visi-Misi Dedy-Ronny Menyentuh Kebutuhan Masyarakat Kota Bengkulu
Dari berbagai konsep dan teori yang ada, baik agama maupun teori kepemimpinan lainnya, sering menyebutkan ciri ideal pemimpin. Misalnya pemimpin harus cerdas, bertanggung jawab, amanah, jujur, merakyat, adil dan banyak lagi.
Ada juga mengatakan pemimpin ideal itu pemimpin yang bertanggung jawab, bijaksana, pemimpin tidak boleh berbuat zalim, pemimpin tidak boleh sombong, pemimpin harus bisa merasakan apa yang dirasakan rakyatnya (berempati).
Kemudian pemimpin juga harus seimbang antara ketaatan kepada Allah swt dengan tanggung jawab membantu rakyatnya, bersifat qona’ah, bersikap lembut tidak otoriter, berusaha memberikan kebahagiaan kepada rakyat, mencintai agamanya serta seorang pemimpin harus membantu rakyatnya.
Dengan begini, bisa kita lihat, kemajuan dan kemunduran suatu daerah bahkan kemakmuran serta kemaslahatan dari kehidupan rakyat atau masyaratnya bergantung dengan kualitas pemimpinnya.
Jika seorang pemimpin itu adil, kreatif, dan bertanggung jawab kepada amanah yang diberikan oleh rakyat, maka rakyat pun akan merasakan nikmatnya menjadi orang yang dipimpin.
Sosok pemimpin seperti inilah yang dirindukan oleh rakyat, memiliki karakter secara teoritik, namun jiwanya secara praktik. Apalagi di Indonesia ini kita tidak kekurangan pemimpin yang pintar, namun kekurangan sosok pemimpin yang memiliki akhlak, moral dan agama yang bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.