Dosen Seni Rupa Membedah Tiap Lukisan Yos Suprapto, Benarkah Menyimpang dari Tema?

Senin 06 Jan 2025 - 22:29 WIB
Reporter : tim Redaksi
Editor : Syariah M

3. 2019

Lukisan tersebut menggambarkan pria mirip Jokowi dengan di sisi banteng warna merah. 

“Yos juga mengatakan itu Jokowi pada saat pemilihan yang kedua. Saat itu masih dekat dengan PDIP. Ada dajjal bermata satu juga,” jelasnya. 

4. Sukosrono

Lukisan itu menggambarkan pejabat yang membuat IKN dalam semalam. Dalam waktu yang sangat cepat.

Makna dalam seni lukis

Menurut Deni, makna dalam seni lukis ada yang bersifat representasional, lalu denotasi dan konotasi. Metafora ada di dalam konotasi.

“Konotasi menyampaikan tak secara langsung. Denotasi dia ngomong A ya tentang A. Tema pameran?” katanya.

Tema dan Nilai Lukisan

Apakah lukisan yang ditampilkan harus sesuai dengan tema?

“Idealnya begitu ya harus sesuai. Kalau gak sesuai dengan tema ya untuk apa temanya Namun demikian kalau hanya berbeda sedikit, sebenarnya masih bisa dihadirkan,” jelasnya. 

Ada pula nilai estetis dalam lukisan yang terdiri dari posisi (independen dan dependen) 

“Nah independen: tak terpengaruh nilai etis agama dan lainnya. Ini bisa diterapkan ke kebudayaan manapun. Meskipun dikembangkan sekelompok orang atau kebudayaan tertentu.  Nilai dependen ketika properti estetis dikomposisikan maka akan mengaitkan bentuk tadi dengan nilai-nilai lain selain estetis, ada yang menyinggung umat ini itu. Kalau dalam independent (keterkaitan seni dan politik adalah keniscayaan),” jelasnya. 

Apakah Lukisan Yos Suprapto Menyimpang dari Tema?

Menurut Deni, lukisan Yos Suprapto memang ramai dibicarakan dan ramai mengaitkan dengan politik.

“Otomatis orang yang suka pada Jokowi tak suka dengan lukisan ini. Yang tak suka, ya suka dengan lukisan ini. Makanya komentar-komentarnya, beberapa seniman membela pak Warno ya. Karena kan sejak Gibran diputuskan oleh MK itu kan seniman mulai pecah ya, mulai terbelah, kelompok Butet misalnya. Namun bagaimanapun yang suka Jokowi masih ada. 

Kategori :