Fatmawati Mulai Kenal dengan Bung Karno
OLEH: AZMALIAR ZAROS
RADAR BENGKULU - Suatu hari ayahnya Fatmawati pulang dari pasar dan bercerita penuh semangat bahwa pemimpin pergerakan bangsa Indonesia telah pindah ke Kota Bengkulu dari pengasingannnya di Flores.
Sebagai pimpinan perserikatan, ayahnya berkeinginan bersilaturahmi dengan tokoh pergerakan tersebut.
BACA JUGA:Angkutan Sawit dan Truk Pertambangan serta Kendaraan Pemenang IUP, Tak Berhak Isi BBM Subsidi
‘’Ir. Soekarno adalah keturunan Jawa dan Bali. Sedangkan istrinya bernama Inggit Ganarsih, putri Sunda,’’ demikian kata ayahnya waktu itu.
Sebelum berangkat sekeluarga, ayahnya menulis surat terlebih dulu untuk dikirim ke Bengkulu. Isinya, intinya menyatakan bahwa ayahnya ingin bertemu dengan Sukarno.
Pada hari yang ditetapkan, akhirnya dia sekeluarga berangkat ke Kota Bengkulu yang sudah ditinggalkannya selama 3 tahun. Di Kota Bengkulu ini dia menginap di rumah neneknya. Lokasinya tidak begitu jauh dari rumah Bung Karno itu.
Keesokan harinya, keluarganya langsung menuju rumah Bung Karno di Anggut Atas itu naik delman. Saat itu Fatmawati mengenakan baju kurung warna merah hati dan tutup kepala voile kuning dibordir. Pada kunjungan itu, rombongannya terdiri dari ayah, ibu, Fatmawati dan adik ayahnya.
Saat tiba di rumah itu, kelihatan dua orang lelaki dan wanita menyambutnya. Saat keluarga Fatmawati mengucapkan salam, langsung dijawab keluarga itu.
‘’Waalaikum salam,’’ jawab laki-laki berbadan tegap dengan mata berseri-seri dan kemudian tertawa lebar. Wanita yang berdiri di sampingnya Inggit, istri Sukarno nampak cantik di kalau usia muda dan kelihatan lebih berumur dari laki-laki yang tegap itu.
Tidak lama muncul seorang gadis, Ratna. Kulitnya putih. Badannya gemuk pendek. Fatmawati bersalaman. Tidak lupa Fatmawati menyerahkan sayuran yang ia bawa dari Curup.
Fatmawati dan keluarga dipersilahkan masuk. Terus ke beranda belakang. Ruangan itu terbagi dua. Yaitu ruangan untuk makan dan ruangan untuk tamu.