RADAR BENGKULU – Prajurit TNI Angkatan Laut (AL) di bawah komando Pangkalan TNI AL (Lanal) Bengkulu mengikuti pelatihan intensif bertajuk Basic Sea Survival (BSS). Pelatihan yang digelar di kolam Pelabuhan Pulau Baai, Kota Bengkulu, pada Rabu 18 Desember 2024 ini, bertujuan memperkuat kemampuan bertahan hidup di laut sekaligus meningkatkan kesiapan menghadapi situasi darurat.
Komandan Lanal Bengkulu, Letkol Laut (P) Octo Manurung, menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan salah satu strategi penting untuk meningkatkan profesionalitas prajurit TNI AL.
"Pelatihan ini dirancang untuk membekali prajurit dengan keterampilan bertahan hidup di laut. Ini adalah langkah konkrit untuk memastikan kesiapan mereka dalam menghadapi berbagai kondisi darurat," ungkap Octo.
Pelatihan BSS ini dirancang dengan berbagai materi dan simulasi menarik yang menantang keterampilan prajurit. Salah satu teknik yang diajarkan adalah cara membuat pelampung darurat hanya dengan menggunakan celana. Teknik ini dianggap vital dalam situasi darurat ketika alat keselamatan standar tidak tersedia.
BACA JUGA: 5 Rekomendasi Event 2025 yang Ada di Indonesia
BACA JUGA:Petani Bengkulu Utara Terima 152 Alsintan
"Para prajurit juga diajarkan cara menggunakan jaket pelampung dengan benar. Tidak hanya itu, mereka dilatih untuk memahami penggunaan peralatan keselamatan laut lainnya, termasuk prosedur evakuasi yang benar saat menghadapi kondisi kritis di perairan," jelas Octo.
Simulasi penyelamatan ini dirancang untuk menyerupai kondisi nyata di lapangan, sehingga para prajurit dapat mengaplikasikan ilmu yang mereka pelajari dengan maksimal. Dalam latihan ini, mereka tidak hanya dituntut menguasai teknik bertahan, tetapi juga kemampuan membaca situasi dan mengambil keputusan cepat.
Menurut Letkol Octo, pelatihan ini memiliki nilai strategis yang tinggi, terutama mengingat Bengkulu merupakan wilayah dengan perairan yang cukup menantang.
"Pelabuhan dan perairan merupakan area dengan risiko tinggi. Pelatihan ini memastikan para prajurit kami siap menghadapi situasi darurat yang mungkin terjadi di lokasi tersebut," tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa pelatihan seperti ini menjadi bagian integral dari kesiapsiagaan TNI AL dalam menjalankan tugas di perairan. "Dengan keterampilan yang mereka miliki, para prajurit diharapkan bisa lebih sigap dan efektif dalam menangani kecelakaan laut serta situasi darurat lainnya," ujarnya.
BACA JUGA:Bengkulu Siap Pastikan Pelayanan Maksimal Bagi Jemaah Haji
BACA JUGA:Kick Off Genting Bengkulu 2024: Gerakan Bersama Lawan Stunting
Selain berfokus pada keselamatan diri, pelatihan ini juga membekali para prajurit dengan kemampuan penyelamatan. Letkol Octo menegaskan bahwa kesiapan prajurit tidak hanya penting bagi keselamatan pribadi mereka, tetapi juga bagi keberhasilan misi penyelamatan di laut.
"Pelatihan ini memastikan mereka tidak hanya mampu melindungi diri sendiri, tetapi juga memberikan bantuan kepada orang lain dalam situasi darurat. Keterampilan ini sangat penting. Terutama dalam misi-misi yang melibatkan penyelamatan di wilayah perairan," tambahnya.