1. Itikaf atau berdiam diri di masjid dengan membaca Al-Qur'an, berzikir, berdoa, melaksanakan salat malam seperti tahajut, hajat, dan lain sebagainya.
2. Memperbanyak salat malam.
3. Memperbanyak berdoa sesuai hajat masing-masing.
Alasan Nuzulul Qur'an Jatuh pada 17 Ramadan
Imam Ibnu Katsir dalam kitab al-Bidayah wa an-Nihayah, meriwayatkan dari Abu Ja'far al-Baqir yang mengatakan wahyu pertama kali turun pada Rasullulah pada hari Senin 17 Ramadan. Meskipun juga ada yang menyebutkan di tanggal 24 Ramadan.
Dasar dari peringatan nuzulul qur'an di tanggal 17 Ramadhan adalah tafsiran dari QS. al-Anfal: 41:
وَاعْلَمُوا أَنَّمَا غَنِمْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَأَنَّ لِلَّهِ خُمُسَهُ وَلِلرَّسُولِ وَلِذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ إِنْ كُنْتُمْ آمَنْتُمْ بِاللَّهِ وَمَا أَنْزَلْنَا عَلَىٰ عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعَانِ ۗ وَاللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Artinya: "Ketahuilah, sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka sesungguhnya seperlima untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan ibnussabil, jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqaan, yaitu di hari bertemunya dua pasukan. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.(***)