Ini yang Terjadi Didalam Kubur, Tidak Bersuci dari Kencing

Minggu 15 Dec 2024 - 00:04 WIB
Reporter : Fahmi
Editor : Syariah m

 

Lalu, Nabi mengambil sebatang kayu basah dan mematahkannya hingga menjadi dua dan menanamnya pada kedua keburuan itu, lalu bersabda, "Semoga ini bisa meringankan siksa keduanya, selama belum kering." (HR Bukhari)

 

Perihal kebersihan dari kencing ini bahkan sampai diungkapkan oleh seorang wanita Yahudi pada istri Rasulullah SAW, Aisyah RA. Sebagaimana diriwayatkan dari An Nasa'i dalam Kitab Jami' Al Ushul, berikut bunyi haditsnya.

 

Seorang wanita Yahudi datang kepadaku lalu berkata, "Sesungguhnya siksa kubur disebabkan oleh kencing," Kemudian aku berkata, "Kamu bohong." Dia berkata lagi, "Benar, kamu bahkan memotong baju atau kulit yang terkena kencing."

 

Ketika Rasulullah hendak keluar untuk salat, beliau sempat bertanya, "Ada apa ini?" Lalu, aku beri tahu beliau apa yang wanita Yahudi itu ucapkan. Beliau bersabda, "Dia benar." Sejak saat itu, setiap selesai salat beliau bersabda, "Wahai Tuhannya Jibril, Mikail, dan Israfil, lindungilah aku dari panasnya api neraka dan siksa kubur." (HR An Nasa'i)

 

Berdasarkan keterangan hadits di atas, Syaikh Ali Raghib dalam Ahkam Ash-Sholah menyebutkan, hal itu menjadi bukti pentingnya thaharah atau bersuci dalam ajaran Islam. Ditambah, bersuci adalah salah satu syarat bagi keabsahan salat.

 

Al Hafizh Ibnu Rajab dalam tafsirnya juga menjelaskan, sebagian ulama menyoroti pengkhususan perkara kesucian dari kencing dalam hadits di atas hingga menjadi penyebab siksa kubur. Hal ini disebabkan, alam kubur adalah rumah utama menuju kampung akhirat.

 

Sementara, bentuk kemaksiatan yang diberikan balasan pada hari kiamat salah satunya adalah hak Allah SWT yang mencakup perkara salat. Perkara inilah yang menjadi perkara pertama diadili kelak.

 

"Perantara dari salat tersebut adalah suci dari hadas dan najis. Jadi di alam barzah dimulai untuk membalas kedua perantara tersebut," demikian penjelasan Al Hafizh Ibnu Rajab yang diterjemahkan Abdul Rahman dalam buku 1001 Siksa Kubur.

Kategori :