498 Warga Bengkulu Selamatkan Bumi Lewat Sekolah Energi Bersih Jilid II
Selamatkan Bumi Lewat Sekolah Energi Bersih 2-Windi Junius-
RADAR BENGKULU - Sebanyak 498 orang masyarakat Bengkulu telah menunjukkan peran aktif sebagai penyelamat bumi untuk generasi masa depan dengan berdonasi pada agenda Sekolah Energi Bersih (SEB) jilid II. Donasi ini bertujuan untuk memasang perangkat energi terbarukan di SMA Sint Carolus Kota Bengkulu, yang dijadwalkan direalisasikan pada pertengahan tahun 2024.
Hingga saat ini, tim canvaser SEB telah berhasil mengumpulkan donasi sebesar Rp 12,3 juta. Meski demikian, target donasi untuk pemasangan panel surya dan turbin angin adalah sebesar Rp 150 juta.
Manajer Energi Bersih Kanopi Hijau Indonesia, Hosani Hutapea, menyatakan bahwa gerakan pengumpulan donasi ini akan terus berlangsung hingga Juni 2024, dan publik masih diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam agenda ini.
BACA JUGA:Pelayanan Publik di Provinsi Bengkulu Dinilai Tinggi Oleh Ombudsman RI
"Masih terbuka kesempatan bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini, menjadi penyelamat bumi. Kami menargetkan sebanyak mungkin orang yang terlibat," ungkap Hutapea.
Selain mengumpulkan donasi untuk sumber energi terbarukan, Kanopi Hijau Indonesia melalui program SEB juga aktif meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama generasi muda, tentang urgensi transisi energi. Sosialisasi dilakukan di beberapa sekolah seperti SMA Sint Carolus, SMA N 1 Kota Bengkulu, SMA N 4 Kota Bengkulu, SMA N 7 Kota Bengkulu, SMK N 2 Kota Bengkulu, dan SMK N 3 Kota Bengkulu.
Penyuluhan dan pengumpulan donasi juga diselenggarakan di ruang publik di kawasan Pantai Panjang Kota Bengkulu pada 17 Desember 2023, dalam acara Konser Energi Muda. Kegiatan ini merupakan kolaborasi dengan organisasi kemasyarakatan, komunitas terdampak energi kotor, komunitas pengguna energi bersih, mahasiswa, dan pelajar.
Dari interaksi dengan canvaser atau relawan SEB, sebagian besar publik menyadari bahwa suhu bumi semakin meningkat dan cuaca ekstrem semakin sering terjadi akibat penggunaan bahan bakar fosil. Kesadaran ini juga meluas terkait dampak krisis iklim yang dapat mengganggu ekonomi, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat.
BACA JUGA:Khutbah Jumat: E-Mosi Caper Wujudkan Hak-HaK Perempuan dan Anak Pasca Perceraian
Harianto, yang saat ini turut berjuang untuk menghentikan PLTU Teluk Sepang, menyatakan bahwa lingkungan yang bersih dan sehat adalah hak asasi manusia dan anak cucu nanti. "Kami mendesak negara untuk segera mengakhiri eksploitasi batubara dan beralih menggunakan energi bersih yang adil dan berkelanjutan," kata Harianto, yang juga Ketua Posko Lentera Teluk Sepang.
Dia juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama menyebarkan informasi tentang transisi energi bersih agar semakin banyak yang terlibat dan mampu menghadapi krisis iklim. Salah satu donatur SEB, Bung Karno Prima, menyatakan dukungannya terhadap agenda penyelamatan lingkungan yang dilakukan oleh anak-anak muda penerus generasi bangsa.
"Saya berharap masyarakat Bengkulu mendukung dan berkontribusi langsung untuk mewujudkan cita-cita terpasangnya panel surya dan turbin angin di SMA Sint Carolus sebagai bentuk dukungan kita terhadap energi terbarukan," ujarnya. (wij)