Isnan Fajri: Pembangunan RS Internasional Tinggal Tindak Lanjut LOI

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu, Isnan Fajri, S.Sos, M.Kes--

RADAR BENGKULU -  Jumat (17/11) lalu, pelaksanaan Bencoolen Regional Investment dan Economic Forum (BRIEF) di Bengkulu membawa kabar baik terkait pembangunan Rumah Sakit (RS) Internasional di provinsi Bengkulu. Letter of Intent (LOI) telah disepakati dengan investor asal Malaysia, yang berkomitmen untuk melakukan investasi dalam proyek tersebut.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu, Isnan Fajri, S.Sos, M.Kes, memastikan bahwa pembangunan RS Internasional sudah pasti akan dilakukan. Lokasi pembangunan telah ditentukan di daerah Bengkulu Tengah, dengan lahan yang telah disiapkan oleh Pemprov Bengkulu. Saat ini, pihak provinsi sedang menunggu langkah-langkah tindak lanjut dari investor Malaysia terhadap LOI yang telah disepakati.

"Pembangunan Rumah Sakit Internasional itu murni investasi dari pihak luar ke Bengkulu. Sepanjang prosesnya progresif, kita akan memfasilitasi," ungkap Isnan.

BACA JUGA:DPRD Bengkulu Utara Cek Lapangan Pembangunan Fisik Fasilitas Kesehatan

Isnan juga menegaskan bahwa tahapan-tahapan pembangunan sudah berjalan, tinggal menunggu tindak lanjut dari LOI tersebut. "LOI nya sudah disepakati dan kita, kapanpun mereka datang. Mereka butuh pelayanan kita termasuk perizinan dan sebagainya, kita akan fasilitasi," tambahnya.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Bengkulu, Supran, SH, MH, menjelaskan bahwa pelaksanaan BRIEF bertujuan untuk mempromosikan investasi di Bengkulu, termasuk menarik perhatian pelaku usaha, seperti investor Malaysia yang tertarik dengan sektor kesehatan.

BACA JUGA:Gusnan Promosi Potensi Daerah ke China

BACA JUGA:Investasi di Provinsi Bengkulu Belum Capai Target

"Potensi di Bengkulu ini cukup banyak, dan kita terus lakukan promosi sesuai dengan standar untuk bisa kita jual kepada pelaku usaha," ungkap Supran.

Selain pembangunan Rumah Sakit Internasional, potensi lain di Bengkulu termasuk proyek geotermal yang masih dalam proses, pengembangan Crude Palm Oil (CPO) dalam bentuk hilirisasi di sektor perkebunan, serta potensi tinggi di bidang perikanan dan kelautan. (wij)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan