Jika di Bengkulu Selatan Ada Pabrik Pakan Ikan, Peternak Ikan Untung Berlipat
Kepala DPMPTSP Bengkulu Selatan Dr.E Edwin Permana. ST,MT, MM--
RADAR BENGKULU, MANNA - Kabupaten Bengkulu Selatan merupakan salah satu kabupaten yang mengajukan proposal yang dianggap layak oleh Bank Indonesia.
Untuk mempromosikan potensi yang ada di daerah Provinsi Bengkulu. Ada empat Kabupaten yaitu; Bengkulu Utara, Kepahyang, Lebong dan Bengkulu Selatan. Potensi yang ada di bidang perikanan air tawar, sehingga bagimana nantinya peternak ikan dalam membeli pakan tidak terlalu mahal solusinya yaitu harus membangun pabrik.
Kepala DPMPTSP Bengkulu Selatan Dr.E Edwin Permana.ST,MT, MM mengatakan rencana pembangunan ini, karena tingginya harga pakan yang dibeli oleh peternak ikan. Bahkan untuk memberi makan ikannya peternak sampai berhutang ke produsen pemasok pakan setelah panen baru dibayar, iya kalau panennya berhasil kalau tidak ini menjadi soal.
"Selama ini pakan ikan disuplay dari Lampung, sedangkan Lampung mengambil bahan baku dari Bengkulu Selatan. Untuk itu mengapa tidak kita manfaatkan saja hasil bumi yang ada. Karena untuk membuat pakan kita membutuhkan gabah, jagung, konsentrat dan gandum, hampir semuanya melimpah bahan baku kecuali gandum,"kata Edwin, Minggu(03/12).
BACA JUGA:Urus Tilang, Masyarakat Bisa ke Pos Lantas Kutau
Hal ini terjadi karena Bengkulu Selatan belum mempunyai kemandirian untuk pakan. Apalagi penghasil ikan tawar di Bengkulu Selatan membutuhkan pakan ikan dalam satu hari sebanyak 27 ton, untuk wilayah Kecamatan Seginim dan Air Nipis. Bisa kalikan saja kalau perhari 27 ton, berapa perbulannya dan berapa pertahunnya.
"Untuk itu kita yakin perputaran uang yang ada di Bengkulu Selatan untuk dua wilayah Kecamatan saja mencapai kurang lebih Rp1 Miliar. Kalau kita mampu memproduksi pakan sendiri kita yakin produksi ikan kita bisa bersaing harga dengan Sumatra Selatan yang juga penghasil ikan dengan harga yang sama tetapi keuntungan yang jauh berbeda karena mendapatkan pakan yang murah,"ujarnya.
Kalau selama ini, peternak mengambil dari Lampung dengan harga Rp 12 sampai 14 ribu, kalikan saja 27 ton dalam satu hari. Apalgi sistem hutang tadi. Inilah tugas Pemerintah Daerah untuk memutus mata rantai penyaluran pakan ikan mulai dari pabrik, produsen, pengecer baru ke konsumen. Kalau Bengkulu Selatan mempunyai pabrik sendiri dan dari pabrik langsung ke Konsumen, bayangkan saja berapa besar potongannya.
BACA JUGA:DPRD Bengkulu Selatan Dukung Penuh Pembangunan Ampera Mall
BACA JUGA:Konsultasi Publik untuk Pengembangan Minapolitan di Kecamatan Seginim
Berdasarkan kajian bersama pihak Bank Indonesia dan pengusaha. Untuk biaya produksi mencapai Rp7 ribu dan harga jual Rp12 sampai Rp14 ribu. Artinya selisih harga mencapai Rp 5 sampai 7 ribu, Kalau konsumen mengambil langsung dari pabrik. Mulai dari selisih harga sampai keuntungan penjualan maka keuntungan akan lebih besar diraup oleh peternak ikan kita.
"Apalagi nantinya kita sudah mempunyai Peraturan Daerah (Perda) Insentif bagi investor, kita siap memberikan lokasi yang dimiliki oleh Bengkulu Selatan yaitu Balai Benih Ikan (BBI) yang berada didua lokasi. Dengan insentif ini nanti bagi investor yang ingin menanamkan modalnya kita berikan kemudahan dengan izin yang cepat, serta bisa gunakan lokasi pabrik tersebut memproduksi pakan dengan kontrak beberapa tahun tidak menyetor daerah, baru nantinya setelah tahun sesuai perjanjian akan ada pemasukan untuk daerah, inilah cara kita agar investor mau masuk karena yang mereka bawa uang miliaran rupiah,"pungkas Edwin.(afa)