Terus Terkikis, Belum Ada Solusi Cegah Abrasi Pantai Pondok Kelapa
Kondisi abrasi di pantai desa Pekik Nyaring, Senin (6/5) pagi-Agustian-RADAR BENGKULU
RADAR BENGKULU.BACAKORAN.CO — Meski abrasi sudah menggerus daratan pantai di desa Pekik Nyaring, kecamatan Pondok Kelapa hingga beberapa meter dalam beberapa tahun terakhir, hingga saat ini belum ada solusi yang pasti untuk mencegahnya.
Terakhir, Senin (6/5) kemarin, abrasi kembali menggerus beberapa meter daratan pantai di desa Pekik Nyaring. Terpantau sejumlah pohon cemara tumbang akibat dihantam ombak pantai dan tanah juga tergerus.
"Tahun ini, abrasi tercatat sudah beberapa kali terjadi. Senin dinihari itu yang terakhir dan cukup parah," kata salahseorang warga desa setempat Edi, kemarin.
Ia menjelaskan, abrasi sudah menggerus pantai lebih dari belasan meter. Sebab, sebagian rumah warga di tepi Pantai semula berjarak 100 meter dari bibir pantai, kini jaraknya kurang dari 10 meter.
Ia mengenang, sebelum disapu abrasi, daratan di ujung pantai itu sebagai tempat rumah warga dan tempat para nelayan menambatkan perahu.
"Sekarang, pantainya tinggal beberapa meter dan langsung berbatasan dengan tebing daratan. Sampai sekarang, abrasi belum bisa dicegah," ujarnya.
BACA JUGA:Pemda Bengkulu Selatan Siap Jalankan Dua Perda yang Disahkan DPRD
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Mantapkan Pelaksanaan Keberangkatan Jamaah Calon Haji 2024
Ditambahkan, jika disejajarkan dengan pantai lain di Bengkulu, pantai di desa Pekik Nyaring memang lebih menjorok ke pantai. Tak ayal, pantai Pekik Nyaring layaknya tameng yang pertama diterjang gelombang pasang.
Sementara itu, tokoh pemuda Benteng Verizal meminta ada solusi konkrit dalam mengatasi bencana abrasi di pantai desa Pekik Nyaring.
"Harus ada solusi konkrit seperti membangun pemecah gelombang di pantai Pekik Nyaring untuk menangkal gelombang laut yang terus mengikis daratan," tegasnya.
Ditambahkan dia, selain pembangunan pemecah gelombang, penanaman pohon cemara udang di sepanjang bibir pantai juga bisa menjadi alternatif mencegah abrasi.
"Kita berharap ada upaya serius dari pemerintah untuk mencegah agar dampak abrasi tidak terus meluas," pungkasnya.
BACA JUGA:Bank Bengkulu Pada Triwulan I Tahun 2024, Mengalami Kenaikan Sebesar 7,57% Yoy