Berubah, Penyaluran BLT di Era Prabowo Bakal Pakai Barcode
Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa Pemerintah kini tengah menggodok skema penyaluran terbaru untuk BLT.-Dok. Dewan Ekonomi Nasional---
RADAR BENGKULU, JAKARTA - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa Pemerintah kini tengah menggodok skema penyaluran terbaru untuk Program Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Seperti dikutip dari laman DISWAY.ID, menurut Luhut, skema penyaluran tersebut nantinya akan berupa sistem government technology (govtech). Pemerintah akan menggunakan teknologi barcode untuk memastikan bahwa penyaluran dapat dilakukan dengan tepat sasaran.
"Itu nanti semuanya pegang barcode. Sistem ini bukan sistem baru," ujar Luhut di Kantor DEN, pada Kamis 9 Januari 2025.
Penerima BLT juga, paparnya, nanti diwajibkan untuk membuka rekening bank untuk bisa menerima bantuan tersebut. Selain itu, bantuan BLT ini hanya bisa digunakan untuk membelanjakan produk-produk yang sudah sesuai dengan panduan yang ditetapkan Pemerintah. Contohnya bahan makanan tertentu.
"Misalnya di desa beli telur sama ayam, itu pegang barcode-nya nanti dibuat," jelas Luhut.
BACA JUGA:Mendikdasmen : Inisiatif Jasa Raharja dan Korlantas Polri hadirkan Kurikulum Pendidikan Lalu Lintas
BACA JUGA:Ini Pengakuan Shin Tae-yong Pasca Dipecat PSSI
Untuk diketahui, sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto juga menyampaikan harapannya agar penyaluran program BLT ini dapat dilakukan secara tepat sasaran.
Menurutnya, hal inilah yang menyebabkan skema penyaluran BLT diubah dari yang sebelumnya berupa bahan pokok menjadi BLT. "Sekarang kan banyak subsidi, tapi kurang dinikmati oleh masyarakat kalangan bawah karena berupa barang," ucap Prabowo.
Prabowo menegaskan bahwa pemerintah RI akan berani dalam meneliti dan menindak alur bantuan dan subsidi supaya lebih tepat sasaran.
"Jika perlu, kita ubah subsidi itu harus kepada langsung keluarga-keluarga yang membutuhkan itu," kata Prabowo.
Melalui teknologi dan digitalisasi yang akan diterapkan nanti, Prabowo optimistis subsidi dan bantuan akan sampai kepada setiap keluarga yang membutuhkan.
"Tidak boleh aliran-aliran bantuan itu tidak sampai kepada mereka yang membutuhkan itu," tegasnya.(*)