Cobain Gabus Pucung, Kuliner Khas Betawi yang Lezat dan Kaya Rasa hingga Memiliki Kandungan Gizi juga Manfaat

Reporter: Eka purnama |

Editor: Syariah m |

Selasa , 10 Dec 2024 - 08:27

Gabus Pucung, Kuliner Khas Betawi yang Lezat dan Kaya Rasa-Ist-

radarbengkulu.bacakoran.co - Gabus pucung merupakan hidangan khas Betawi yang tidak hanya lezat, tetapi juga kaya akan kandungan gizi dan manfaat.

Sejak pertama kali diperkenalkan pada tahun 1847, gabus pucung telah menjadi bagian penting dari budaya kuliner Indonesia.

Kini, hidangan ini diakui sebagai salah satu dari 96 warisan budaya Indonesia dan termasuk dalam delapan warisan budaya DKI Jakarta.

Melansir dari sumber kemenkes.co.id, Gabus pucung adalah hidangan khas Betawi yang terkenal akan kelezatan dan kekayaan rasanya.

Masakan ini disajikan dengan ikan gabus yang dimasak dalam kuah hitam yang menyerupai rawon.

Menurut pakarnya, dijelaskan bahwa gabus pucung telah ada sejak tahun 1847. Sesuai namanya, hidangan ini mengandalkan ikan gabus dan pucung, atau kluwek, sebagai bumbu utama.

Bumbu ini adalah elemen khas yang memberikan warna hitam pada kuahnya.

cobain gabus pucung, kuliner khas betawi yang lezat dan kaya rasa hingga memiliki kandungan gizi juga manfaat                             
 
radarbengkulu.bacakoran.co - gabus pucung merupakan hidangan khas betawi yang tidak hanya lezat, tetapi juga kaya akan kandungan gizi dan manfaat. 
sejak pertama kali diperkenalkan pada tahun 1847, gabus pucung telah menjadi bagian penting dari budaya kuliner indonesia. 
kini, hidangan ini diakui sebagai salah satu dari 96 warisan budaya indonesia dan termasuk dalam delapan warisan budaya dki jakarta.
baca juga:bandeng asap, kuliner khas sidoarjo kerap dijadikan oleh-oleh, memiliki cita rasa gurih dan aroma yang nikmat
baca juga:nikmatnya kuah beulangong, kuliner khas aceh yang menjadi simbol kekayaan budaya hingga sering disajikan 
melansir dari sumber kemenkes.co.id, gabus pucung adalah hidangan khas betawi yang terkenal akan kelezatan dan kekayaan rasanya. 
 
masakan ini disajikan dengan ikan gabus yang dimasak dalam kuah hitam yang menyerupai rawon. 
 
menurut pakarnya, dijelaskan bahwa gabus pucung telah ada sejak tahun 1847. sesuai namanya, hidangan ini mengandalkan ikan gabus dan pucung, atau kluwek, sebagai bumbu utama. 
 
bumbu ini adalah elemen khas yang memberikan warna hitam pada kuahnya.
 
gabus pucung menawarkan rasa asam yang menyegarkan dan gurih, dipadukan dengan cita rasa kluwek yang khas. 
 
para pakarnya menjelaskan bahwa sejarah gabus pucung bermula dari kondisi ekonomi masyarakat betawi pada era kolonial belanda.
 
pada masa itu, masyarakat menghadapi kesulitan dalam mengakses ikan budidaya yang harganya tinggi, seperti ikan mas, mujair, dan bandeng. 
 
di sisi lain, wilayah jakarta, yang pada saat itu masih dikenal sebagai batavia, dikelilingi oleh rawa-rawa dan sawah, sehingga ikan gabus mudah didapatkan oleh penduduk setempat. 
 
karena itu, ikan gabus menjadi pilihan utama dalam penyajian hidangan ini.
 
selain itu, masyarakat juga memanfaatkan buah pohon pucung atau kluwek yang tumbuh di tepi pekarangan dan di sepanjang sungai ciliwung.
 
 pucung ini berfungsi sebagai bumbu utama yang tidak hanya memberikan warna hitam khas pada kuah, tetapi juga menambah cita rasa unik pada masakan tersebut.
 
pada tahun 2014, direktorat internalisasi dan nilai budaya kementerian pendidikan dan kebudayaan telah menetapkan gabus pucung sebagai salah satu warisan budaya tak benda dari provinsi dki jakarta. 
 
makanan khas betawi ini diakui sebagai salah satu dari 96 warisan budaya indonesia dan merupakan salah satu dari delapan warisan budaya yang berasal dari dki jakarta. 
 
selain gabus pucung, warisan budaya betawi lainnya meliputi upacara atau ritual babarit, nasi uduk, sayur besan, kerak telor, roti buaya, bir pletok, dan seni tradisional blinggo.
 
bagi masyarakat betawi, gabus lebih dari sekadar hidangan kuliner sehari-hari. 
 
sajian ini telah menjadi bagian integral dari tradisi nyorong, di mana anak-anak menyerahkan makanan kepada orang tua atau menantu mereka menjelang ramadan atau lebaran, sebagai bentuk pengikat silaturahmi.
 
gabus pucung mencerminkan kreativitas dan kemampuan masyarakat betawi dalam mengolah bahan-bahan lokal menjadi hidangan yang lezat dan khas. 
 
kuahnya yang gurih terbuat dari campuran bumbu kemiri, bawang merah, bawang putih, jahe, kunyit, dan daun salam. 
 
untuk memberikan sentuhan warna, biasanya ditambahkan cabai rawit utuh, potongan kecil daun bawang, dan serai. 
 
hidangan khas betawi ini akan semakin nikmat ketika disajikan dengan nasi putih hangat.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran RADAR BENGKULU, KAMIS 16 JANUARI 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan