Bengkulu Terima Bantuan Hibah BNPB Rp 34,9 M untuk Rekonstruksi Infrastruktur

Bengkulu Terima Bantuan Hibah BNPB Rp 34,9 M untuk Rekonstruksi Infrastruktur-Windi/RADAR BENGKULU-

RADAR BENGKULU  – Pemerintah Provinsi Bengkulu menerima kucuran dana hibah senilai Rp 34,9 miliar dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 

Dana ini ditujukan untuk merehabilitasi dan merekonstruksi infrastruktur yang terdampak bencana di berbagai wilayah di Provinsi Bengkulu, khususnya di Kabupaten Lebong dan Seluma. 

Bantuan tersebut diharapkan dapat mempercepat pemulihan wilayah-wilayah yang terdampak bencana, serta meningkatkan kualitas infrastruktur di Bengkulu agar lebih tahan terhadap ancaman bencana alam. Selain Provinsi Bengkulu, BNPB juga memberikan dana hibah kepada dua kabupaten lainnya, yakni Kabupaten Kepahiang dan Rejang Lebong. Kabupaten Rejang Lebong menerima Rp 24,4 miliar untuk pendanaan delapan proyek infrastruktur. Sementara Kabupaten Kepahiang mendapat Rp 28,6 miliar untuk membiayai enam proyek infrastruktur.

Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu, Isnan Fajri, menyampaikan rasa syukur atas kucuran dana hibah ini. Menurutnya, bantuan ini sangat penting untuk memperbaiki fasilitas publik yang rusak akibat bencana.

BACA JUGA:Debat Kedua Pilgub Bengkulu, ROMER Dianggap Unggul dengan Rekam Jejak Pembangunan Berkelanjutan

BACA JUGA:DP3APPKB Provinsi Bengkulu Gelar Bimtek Anggaran Responsif Gender 2024

“Alhamdulillah, Bengkulu mendapatkan bantuan hibah dari BNPB untuk tahun 2024. Hibah ini sebesar Rp 34,9 miliar dan akan digunakan untuk tiga proyek infrastruktur di Provinsi Bengkulu,” ujarnya.

Tiga proyek utama yang akan dibiayai oleh dana hibah ini memiliki peran strategis dalam menghubungkan dan mendukung mobilitas masyarakat. 

Proyek pertama adalah pembangunan ruas Jalan Provinsi Air Dingin - Muara Aman di Kelurahan Rimbo Pengadang, Kabupaten Lebong, yang memerlukan anggaran Rp 11,2 miliar. 

Proyek ini diharapkan dapat mempermudah akses transportasi dan mengurangi risiko keterisoliran daerah terdampak bencana.

Proyek kedua adalah perbaikan ruas Jalan Provinsi Air Dingin - Muara Aman di Desa Talang Ratau, Kabupaten Lebong, yang akan memakan biaya sebesar Rp 7,4 miliar. Perbaikan jalan ini dinilai krusial mengingat kondisi jalan yang sudah lama rusak akibat bencana, sehingga kerap menghambat mobilitas masyarakat dan distribusi logistik ke wilayah Lebong.

BACA JUGA:Jelang Libur Nataru 2024, Kondisi Kendaraan Dicek untuk Jamin Keselamatan Penumpang

BACA JUGA:Perkuat Tata Kelola BUMD, BLUD, dan BUMDes untuk Membangun Daerah

Proyek ketiga adalah rekonstruksi Jembatan Beton Provinsi Air Martan yang berada di Desa Pasar Seluma, Kabupaten Seluma, dengan anggaran Rp 16,3 miliar. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan